Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemkot Probolinggo Gelar Rakor dan Simulasi

Wali kota Hadi dan Wawali Subri serta Muspida dalam rakor covid-19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Merebaknya berita tentang virus Corona (Covid-19) masih terus berlanjut, baik itu di tingkat Nasional maupun Internasional. Menyikapi hal ini, setiap kepala daerah diminta tanggap dan melakukan upaya antisipasi sejak dini. Untuk itu, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, di Ruang Edelweis RSUD dr Moh Saleh.
Tidak hanya rakor, kegiatan tersebut disertai simulasi yang dilakukan tim medis RSU dr Moh Saleh. Wali kota bersama Forkopimda juga meninjau ruang isolasi sebagai langkah antisipasi. Wali Kota berpesan agar masyarakat tidak terlalu panik, namun harus tetap waspada. Pemerintah sudah mengambil langkah agar penanganan secara medis dipersiapkan, baik SDM maupun fasilitas serta ruangan isolasi bagi penderita.
“Dengan menyebarnya penderita Covid 19 di beberapa negara, kita juga melakukan upaya preventif. Salah satunya kapal pesiar yang biasanya bersandar di pelabuhan Probolinggo membawa turis asing untuk sementara kita tunda. Jadwal kapal pesiar sudah ada, namun selama WHO belum memberikan statement aman kita tidak berani memberikan izin bersandar dan berkunjung ke sini,” ujar wali kota Hadi Senin 9/3/2020.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Mohammad Soufis Subri, Dandim 0820, Kejari, Wakapolres, Komandan Subdenpom, Komandan Yon Zipur X, Sekda, Asisten, Kepala OPD, Camat dan agen travel se kota ini sebagai bentuk kebersamaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Mereka menyimak pemaparan dari para narasumber.
dr Nurul Hidayati, Plt Kepala Dinkes yang menjelaskan tentang virus corona, bagaimana gejalanya, cara penularannya serta pencegahannya. Ia juga menjelaskan peran dari masing-masing.OPD untuk mendukung upaya pencegahan Covid-19.
“Yang terpenting menjaga kebersihan dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setiap kali melakukan aktivitas atau sesudahnya. Terapkan etika batuk dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin. Gunakan masker jika flu/batuk serta berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang serta olahraga teratur,” urainya.
Dokter dr Nurul Hidayati, meminta para agen travel selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Termasuk menelusuri dokumen perjalanan, jika ada wisatawan yang sakit mirip gejala Covid-19, diminta menghubungi rumah sakit terdekat.
Kepala Kesehatan Pelabuhan kelas II Probolinggo, FX Budiyono juga memaparkan materi serupa namun khusus upaya pencegahan dan penanganan melalui pintu masuk pelabuhan. Sementara Dandim 0820 Letkol Inf. Imam Wibowo dan Wakapolresta Kompol Teguh Santoso menyatakan dukungan kepada pemkot terkait upaya pencegahan tersebut.
Dalam sesi dialog juga sempat ditanyakan oleh salah satu travel, “Bagaimana mengetahui suspect Covid 19 dan biaya pengobatan apakah ditanggung?”. Menurut dr Id dr Nurul Hidayati, “Seseorang dikatakan suspect Covid 19 jika sudah melalui proses pemeriksaan lanjutan oleh tim medis. Biaya ditanggung pemerintah apabila status pasien dalam pengawasan,” jawabnya.
Simulasi tentang penanganan pasien virus COVID-19 oleh tim medis di Rumah Sakit Umum dr Moh Saleh Kota Probolinggo disalah artikan. Telah beredar foto yang menyebut di RSUD telah ada pasien virus yang berasal dari Wuhan, China.
Kesimpulan tak mendasar itu pun banyak diamini sejumlah netizen yang bikin resah masyarakat. Menangulangi keresahan tersebut, Diskominfo Kota Probolinggo langsung bergerak untuk menangkal berita hoaks tentang penderita Covid 19. Selain menggencarkan informasi melalui radio Suara Kota milik pemerintah, sejumlah akun media sosial pun jadi sarana memutus mata rantai akibat foto hoaks tersebut.
“Jelas itu hoaks karena kalau ada (pasien COVID 19) mustahil banyak orang disekitarnya. Bisa dilihat di video yang kami upload di Facebook Pemerintah Kota, para wartawan dan masyarakat ikut menyaksikan. Termasuk Plt Direktur RSUD, dr Abrar Kuddah jelas sekali menerangkan bagaimana SOP nya dalam video simulasi itu,” kata Kepala Diskominfo Aman Suryaman.
Ia pun meminta masyarakat tidak langsung mengunggah video atau foto tanpa mengkroscek kebenarannya. “Berita yang bisa dipertanggungjawabkan bisa dilihat melalui media sosial Pemerintah Kota Probolinggo. Dan apabila ada berita hoaks, masyarakat juga bisa mengcounter dengan menunjukkan berita yang sebenarnya,” pintanya.
Tugas memberikan edukasi kepada masyarakat menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini sejalan dengan keinginan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dalam menangkal berita hoaks semacam ini. Karena dampaknya bisa meresahkan masyarakat. “Alhamdulillah tadi sudah dijelaskan oleh Bapak Wali Kota saat Rakor bersama Forkopimda, Kota Probolingg, tambahnya.(Wap)

Tags: