Antisipasi Provokasi, Diskominfo Gelar Seminar

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam mengantisipasi berbagai informasi dan pemberitaan yang bernada provokasi dari berbagai media cetak, elektronik maupun media sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) menggelar seminar “Cerdas Menyikapi Provokasi Media”.
Kegiatan seminar ini menghadirkan staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henry Subiakto SH MA, Ketua Lembaga Konsumen Media Syirikit Syah dan diikuti sekitar 100 peserta dari beberapa Perguruan Tinggi, SKPD dan anggota forum Bakohumas.
Kepala Bidang Jaringan Komunikasi Diskominfo Jatim Ambar Sulistyorini SH MM, mengatakan kegiatan seminar ini rutin dilakukan oleh Bidang Jaringan Komunikasi Diskominfo Jatim untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat menghadapi terpaan media yang begitu gencar akhir-akhir ini.
Ia berharap dengan seminar ini masyarakat sebagai konsumen media semakin paham, mengerti dan mampu menyaring serta  tidak langsung menerima dan menganggap benar berita ataupun informasi  yang disuguhkan media.
“Masyarakat harus muali memahami bahwa apapun yang disampaikan oelh media tidak selalu mengandung kebenaran,” katanya, Rabu (19/8).
Ia menambahkan seminar tersebut juga memberikan bekal dan strategi khusus untuk mencerdaskan masyarakat dalam menghadapi informasi dan pemberitaan akhir-akhir ini. Sebab, menurutnya saat ini banyak muncul pemberitaan dan informasi dari beberapa media baik cetak, elektronik, media online maupun media sosial yang bernada provokatif sehingga dinilai tidak mendidik dan mencerdaskan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Diskominfo Jatim RR Sri Ambarrukmi W SH dalam sambutan pembukaan mewakili kepala Diskominfo Jatim yang berharap seminar tersebut memberikan manfaat dan pengetahuan agar masyarakat bisa menilai tentang kebenaran berita maupun informasi dari media.
Dalam menyajikan pemberitaan dan informasi pada masyarakat media diharapkan mampu memberikan kecerdasan dan lebih obyektif dengan tingkat akurasi yang tinggi dan tidak bernada provokatif.
” Media hendaknya lebih akurat dalam memberitakan suatu kasus dan tidak bernada provokatif, “ungkapnya.
Sementara itu pengamat media Drs Tjuk Suwarsono menilai terpaan dan arus informasi media saat ini sama dahsyatnya dengan arus industrialisasi di migas maupun perkembangan perekonomian. Untuk itu  mencerdaskan masyarakat agar lebih faham terhadap arus pemberitaan dan informasi jauh lebih penting dari sekedar menikmati pemberitaan yang akhir-akhir ini terjadi seperti mafia daging dan kelangkaan bahan pokok.  [rac]

Tags: