Antisipasi Resiko Keracunan Pestisida, 90 Pekerja Pertanian Periksa Darah

Para pekerja pertanian yang diambil sampel darahnya.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo memberikan pembinaan pekerja beresiko terpapar pestisida dan uji kolinesterase sebagai upaya pembinaan industri rumah tangga pangan di Kabupaten Probolinggo. Selama 4 hari ada 90 pekerja pertanian diambil sampel darahnya 75 pekerja yang sampel darahnya memenuhi syarat.
Kegiatan ini diikuti oleh 90 orang peserta di wilayah Puskesmas Tegalsiwalan, Jorongan dan Gending. Masing-masing lokasi diikuti oleh 30 orang, namun untuk pengambilan sampel darah hanya sebanyak 75 sampel memenuhi syarat. Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono, Minggu (26/8).
Pembinaan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya upaya kesehatan kerja ini dihadiri nara sumber dari Dinkes Kabupaten Probolinggo dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono didampingi Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Sumaryanto mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya pestisida.
“Selain itu, meningkatkan upaya pencegahan terhadap dampak pestisida serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan kerja,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat di Kabupaten Probolinggo sebagian bermata pencaharian sebagai petani bawang. Dalam upaya meningkatkan mutu dan produktivitas hasil pertanian, penggunaan pestisida untuk membasmi hama tanaman sering tak terhindarkan.
“Pestisida adalah bahan racun yang dapat bermanfaat apabila cara penggunaannya dilakukan secara tepat dan benar. Namun penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama tanaman dapat juga berisiko pada gangguan kesehatan manusia yang diakibatkan oleh pengelolaan pestisida yang kurang tepat dalam bentuk keracunan kronik/akut,” jelasnya.
Pada dosis tertentu penumpukan pestisida di dalam tubuh amat berbahaya bagi kesehatan sebab bahan kimia penyusun pestisida adalah racun. Pada dasarnya setiap bahan aktif yang terkandung dalam pestisida menimbulkan gejala keracunan yang berbeda-beda, terangnya.
“Gejala keracunan (keluhan subjektif) dari golongan organofosfat dan karbamat antara lain timbul gerakan otot tertentu, penglihatan kabur, mata berair, mulut berbusa, banyak keringat, air liur banyak keluar, mual, pusing, kejang-kejang, muntah-muntah, detak jantung cepat, mencret, sesak nafas, otot tidak bisa digerakan dan akhirnya pingsan,” paparnya.
Lebih lanjut dr. Shodiq menambahkan salah satu parameter terjadinya keracunan pestisida pada tubuh manusia adalah menurunnya aktivitas enzim kolinesterase. Enzim kolinesterase sangat penting terutama untuk kerja sistem saraf.
“Tinggi rendahnya aktivitas enzim kolinesterase menjadi indikator berat tidaknya tingkat keracunan yang berhubungan dengan tingkat penghambatan kholinesterase dalam darah. Hal tersebut dapat terjadi pada orang yang aktifitasnya berhubungan langsung dengan pestisida,” tambahnya.(Wap)

Tags: