Antisipasi Serangan Siber di Masa Depan

Belakangan ini, tren peningkatan serangan siber dirasakan di Indonesia semakin meningkat di berbagai sektor seiring dengan pemerintahan dan swasta yang sedang giat-giatnya melakukan berbagai proses digitalisasi (tranformasi digital). Serangan siber tersebut, salah satunya ditujukan untuk mengeruk keuntungan, terutama dengan zaman digital yang semakin berkembang. Dan, bentuk serangan siber itupun cukup bervarian mulai dari phising, hacking, dan crypto malware.

Berdasarkan catatan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), setidaknya ada 1,3 miliar serangan siber terjadi di Indonesia hampir sepanjang tahun 2021 lalu (Januari-November 2021). Fakta yang cukup mengkhawatirkan, ada 83 persen perusahaan di Tanah Air yang rentan terhadap aktivitas peretasan. Dan, dalam kurun waktu enam bulan terakhir, terdapat serangan siber sejumlah 385.980 atau rata-rata per hari 2.150 serangan.

Dilanjutkan, data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemenkumham mencatat bahwa serangan siber paling banyak menyasar website kemenkumham, aplikasi persuratan internal dan kepegawaian. Khusus terhadap web kemenkumham sendiri, serangan diantaranya berupa Malicious Session sebanyak 71 persen, Server Side Code Injection 21 persen dan Malicious Scan enam persen.

Melalui data tersebut, menjadi peringatan bahwa masifnya serangan siber dapat berdampak serius. Pasalnya, pemanfaatan teknologi yang merusak peradaban bangsa, sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan demokrasi. Oleh sebab itu, keamanan siber saat ini perlu menjadi fokus perhatian. Itu artinya, bangsa dan negeri ini harus siap dan tanggap menghadapi perang siber, intoleransi, radikalisme, ancaman terorisme, serta menghadapi ancaman kejahatan lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Baik dengan motif sekedar coba-coba hingga ekonomi, politik dan ideologi. Sehingga, kedaulatan data harus diwujudkan, tidak boleh ada kompromi. Salah satunya, melindungi kepentingan rakyat, serta melindungi kepentingan bangsa dan negara melalui BSSN. Upaya BSSN untuk menanggulangi serangan siber di Indonesia kemudian juga harus menjadi perhatian bagi masyarakat, agar keamanan data tetap terjaga dan tidak dirugikan dengan serangan siber yang semakin meningkat.

Masyhud
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: