Antisipasi Tambahan Penderita DBD, Dusun Jeding Kota Batu Jalani Fogging Kedua

Petugas Dinkes Kota Batu saat melakukan fogging kedua di Dusun Jeding, Desa Junrejo Kota Batu, Senin (10/8)

Kota Batu,Bhirawa
Dusun Jeding yang berada di RW:05 Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu kembali menjalani pengasapan atau fogging, Senin (10/8). Pengasapan ini merupakan kali kedua dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu pasca terdeteksi beberapa warga di kawasan ini yang terjangkit wabah Demam Berdarah (DBD). Diharapkan dengan fogging kedua ini tidak ada tambahan penderita DB di dusun ini.
Diketahui, pada pekan lalu ada sebanyak sebelas warga Dusun Jeding yang terdeteksi penyakit DB. Dan pada pekan tersebut, Dinkes langsung melakukan fogging untuk pemberantasan nyamuk.
“Pekan lalu sudak dilakukan fogging. Dan fogging yang kedua ini untuk membasmi nyamuk- nyamuk baru yang pada saat fogging pertama masih berupa jentik,”ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Batu, dr Susan Indahwati, Senin (10/8).
Susan mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap DB meskipun saat ini mereka tengah fokus pada pandemi covid-19. Karena pengasapan yang dilakukan ini tidak cukup untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman DB.
Menurutnya pengasapan ini hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Namun tidak bisa membunuh jentik-jentik nyamuk yang ada di kubangan air. Selain itu melakukan pengasapan juga memiliki resiko untuk penghuni rumah.
Dengan kendala ini, Susan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus. Ia mengajak setiap rumah untuk melakukan PSN ini, agar seluruh sarang nyamuk bisa dimusnahkan hingga tidak menjadi penyulut serangan DB.
“Adapun 3M yang harus dilakukan warga adalah menguras bak mandi dan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air,”jelas Susan.
Diketahui, dalam serangan DB di Dusun Jeding pekan lalu, beberapa orang harus dilarikan ke rumah sakit. Bahkan salah satu di antaranya seorang remaja, Risma, usia 16 tahun harus meninggal dunia. Sementara adiknya juga terserang penyakit yang sama bisa terselamatkan setelah langsung menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 
Sementara, Kepala Dusun Jeding, Efendi membenarkan adanya serangan DBD di wilayahnya. “Yang meninggal ini adalah warga kami, dan dari keterangan medis kematiannya diakibatkan demam berdarah,”ujar Pendik, panggilan akrab Efendi.
Menurutnya, penyakit demam berdarah ini mulai terdeteksi sejak beberapa pekan lalu. Sejak saat itu warga yang memiliki gejala demam langsung dilarikan ke rumah sakit. Tujuannya, jika ada lagi warga yang terserang DB bisa cepat terdeteksi dan mendapatkan penanganan medis.(nas)

Tags: