Antisipasi Upal, Polisi Pantau Jasa Penukaran Uang Lebaran

Kasat Binmas Polrestabes Surabaya, Kompol M Fathoni memberi imbauan kepada penjaja jasa penukaran uang terkait bahaya peredaran upal, Selasa (14,5). [Trie Diana]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Satbinmas Polrestabes Surabaya beserta personel Srikandi dan Unit Satwa K-9 memantau jasa penukaran uang Lebaran di Jl Pahlawan, Surabaya, Selasa (14/5). Pemantauan yang dilakukan ini bertujuan untuk mengantisipasi peredaran uang palsu (upal) yang akan ditukarkan kepada masyarakat.
Bersama Srikandi dan Unita Satwa K-9, anggota Binmas Polrestabes Surabaya menyisir lapak jasa penukaran uang yang digelar di pingir-pingir jalan. Guna memastikan uang tersebut asli atau palsu, personel Srikandi melakukan pengecekkan dengan membuka bungkus uang rupiah bermacam pecahan.
“Tujuan kami hanya penertiban, jangan sampai ada yang menjadi korban terkait penukaran uang yang ada disini. Apalagi masyarakat harus berhati-hati dengan peredaran uang palsu,” kata Kasat Binmas Polrestabes Surabaya, Kompol M Fathoni, Selasa (14/5).
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang ke perbankan yang memang melayani penukaran uang. Jika pun masayarakat tetap menukarkan uang pada penyedia jasa penukaran uang di jalan, Fathoni meminta agar masyarakat menghitung kembali uang yang hendak ditukarkan.
“Kita tetap mengimbau agar masyarakat menukarkan uang di perbankan. Kalau pun tukar uang di pingir jalan, jangan lupa untuk menghitung jumlah uang yang ditukar, dan memastikan bahwa uang tersebut benar-benar asli,” imbaunya.
Pihaknya juga mengingatkan kepada para jasa penukar uang di pinggir jalan untuk lebih berhati-hati saat menawarkan. Yakni meminta jasa penukaran uang agar tidak memajang contoh uang baru. “Dipajang satu lembar saja. Lainnya disimpan agar tidak jadi sasaran kejahatan,” ungkapnya.
Masih kata Fathoni, penyedia jasa penukaran uang di pinggir jalan ini cukup rawan menjadi korban kriminalitas, seperti penipuan dan perampokan. Jarak yang bersebelahan dengan jalan raya membuat potensi kejahatan cukup terbuka. Bukan tidak mungkin pengendara yang sedang melintas langsung merampas uang yang dipajang.
“Kita mengimbau juga bagi para jasa penukar uang agar berhati-hati dengan uang yang dipajang. Jangan sampai menjadi sasaran dari kejahatan curas (pencurian dengan kekerasan). Intinya tetap berhati-hati,” pesannya.
Salah satu penyedia jasa penukaran uang di Jl Pahlawan, Andik (43) mengaku sudah belasan tahun melakoni bisnis tahunan itu. Ia tidak menampik risiko yang dihadapi sebagai penyedia jasa penukaran uang baru. “Saya membawa lampu ultraviolet sendiri untuk mengantisipasi uang palsu itu,” tambahnya.
Andik sudah mengantisipasi jika tindak kejahatan uang palsu kerap menyasar seminggu menjelang hari raya karena permintaan penukaran naik. “Sekarang masih bisa diatasi dengan cara manual. Diseleksi dengan teliti dan tidak ceroboh kalau ada yang tukar,” pungkasnya. [bed]

Tags: