Anton Paparkan BSM ke Wali Kota se-Indonesia

7-foto A mut-Wagir-20140506-00948Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang, H. Moch. Anton, Kamis (8/5) besok mendapat kesempatan untuk menyampaikan sekaligus memaparkan keberhasilan pengelolaan Bank Sampah Malang (BSM). Menurut Moch. Anton, pihaknya diminta oleh forum asosiasi pemerintah kota se-Indonesia, untuk menyampaikan sekaligus memaparkan BSM di Hotel Aston Jakarta.
Ini semua, lanjut dia, tidak lepas dari keberhasilan Pemkot Malang dalam memberdayakan masyarakat dalam mengelola Bank Sampah. Karena itu pihaknya terjun langsung di BSM agar tidak hanya sekedar menyampaikan tulisan dan pemaparan, tetapi benar-benar memahami kondisi BSM yang saat ini telah memiliki 2600 nasabah. “Saya ingin pemaparan yang saya sampaikan itu tidak sekedar menyampaikan makalah, tapi lebih dari itu, detail ingin kita sampaikan, ” terang wali kota yang kerap disapa Abah Anton ini.
Berdasarkan data yang ada, menurut Abah Anton, perkembangan Bank Sampah di Kota Malang ini sangat pesat. Bahkan dampak pada kebersihan lingkungan sangat dirasakan. “Kebiasaan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, mereka akan memilah, mana yang bisa dibuang dan mana yang bisa disetorkan ke BSM,” terangnya.
Pihaknya patut bersyukur, sejak berdiri dua tahun yang lalu, dampak secara ekonomi bagi masyarakat benar-benar dirasakan. “Karena, masyarakat juga merasakan, bahwa sampah yang biasanya dibuang kini menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomi tinggi,” imbuhnya.
Bahkan kiniĀ  masyarakat, telah membuat kelompok, untuk mengambil manfaat dari sampah ini. “Bank Sampah telah dimanfaatkan oleh lingkungan di tingkat RW, bahkan di lingkungan sekolah saat ini juga telah memanfaatkan BSM,” terangnya.
Saat ini, di SMK 1 Malang, telah menjadi budaya para siswa tidak malu lagi membawa kertas bekas dan botol bekas dibawa ke sekolah. “Dampak BSM terhadap pengurangan sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang juga sudah dirasakan,” terangnya.
Di samping itu, BSM juga telah mengubah pola pikir masyarakat, yang dahulunya membuang sampah dijadikan satu antara organik dan non organik kini mereka membiasakan memilah sampah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Wasto menambahkan jika BSM, telah membudaya di Kota Malang. Bahkan BSM, ini telah mendapat kunjungan dari seluruh pemerintah daerah di Indonesia. “Mulai dari Aceh sampai Papua, sudah pernah berkunjung di Kota Malang untuk melihat BSM,” terangnya.
Di tempat terpisah, Direktur BSM Rahmad Hidayat, menambahkan BSM telah menjadi primadona bagi masyarakat Kota Malang. Mereka selalu berbondong-bondong untuk menambung sampah. “Para nasabah BSM ada yang minta di bayar langsung dan ada yang ditabung. Uangnya diambil pada saat membutuhkan, biasanya yang paling banyak diambil pada saat lebaran,” terangnya. [mut]

Keterangan Foto : Wali Kota Malang HM. Anton saat melakukan pemilahan sampah di SMK 1 Malang.

Tags: