Antrean Pemohon KTP-el di Kabupaten Masih Semrawut

Antrean Pemohon KTP-El di Dispendukcapil Jombang yang masih semrawut, Senin pagi (20/11). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

(Dispendukcapil Sebut Ada Salah Informasi)
Jombang, Bhirawa
Meski sudah diinspeksi mendadak (Sidak) oleh Bupati Jombang, Nyono Suherli Wihandoko, namun tidak ada yang berubah dalam layanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). Antrian semrawut tetap saja terjadi, Senin pagi (20/11).
Dikonfirmasi hal ini, Kepala Dispendukcapil Jombang, Ahmad Sjarifuddin , malah menyebut ada informasi yang salah yang disampaikan perangkat desa kepada warga yang menjadi pemohon KTP-el.
“Ada kesalahan memberi informasi dari desa kepada warga agar berangkat pagi-pagi supaya kebagian nomor urut. Warga yang membawa undangan atau tidak asal bawa rekom pasti terlayani, padahal tidak,”ungkap Sjarifuddin kepada wartawan, Senin pagi (20/11).
Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan lagi sosialisasi kepada masyarakat, baik di tingkat desa maupun kecamatan.”Harus di maksimalkan lagi sosialisasi ke masyarakat,”katanya.
Sementara dari data yang dihimpun koran ini, selain adanya informasi yang salah dari perangkat Desa, ternyata minimnya jumlah alat cetak KTP-el di Dispendukcapil Jombang juga menjadi penyebab lemotnya pelayanan.
Dari 10 alat cetak e-KTP yang dimiliki oleh Dispendukcapil hanya 7 alat yang dioperasikan, dan baru pada tahun 2017 Dispendukcapil diberikan satu alat cetak baru seharga 50 juta yang dibeli melalui PAK tahun ini.
Seperti di ketahui, beberapa waktu lalu antrean pemohon KTP-El di Dispendukcapil terjadi di dalam hingga luar kantor setempat. Bupati yang melakukan sidak mengatakan masih ada warga yang tidak tertib, sehingga terjadi antrean yang cenderung semrawut.
“Setiap hari, Dispendukcapil mengundang 500 undangan untuk mendapat pelayanan e-KTP, namun beberapa warga ada yang datang dengan tidak membawa undangan dan memaksakan untuk dilayani, ini karena tidak tertibnya suadara-saudara kita,” kata Nyono saat Sidak beberapa hari yang lalu.
Saat itu, salah seorang warga yang mengantre juga mengatakan sistem pelayanan yang di terapkan Dispendukcapil Jombang memberatkan baginya.
“Sangat memberatkan, saya berangkat setengah enam pagi. Ngambil nomor antrean dorong-dorongan,”kata Dewi, warga Kecamatan Bareng, Jombang waktu itu.(rif)

Tags: