Antrian Panjang Wali Murid Mendaftar PPDB SD

foto ilustrasi

Sekolah Kerahkan Hingga Delapan Petugas Input Data
Dindik Surabaya, Bhirawa
Wali murid yang hendak mendaftarkan anaknya ke jenjang sekolah dasar (SD) mulai berdatangan ke sekolah sejak kemarin, Senin (21/5). Mereka harus datang langsung ke sekolah membawa Kartu Kelurga (KK) dan akta kelahiran untuk didaftarkan secara online oleh pihak sekolah.
Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD negeri se-Surabaya itu telah dibuka mulai kemarinhingga 24 Mei mendatang. Mulai pukul 08.00, wali murid mulai berdatangan untuk mengambil nomor antrian mendaftar di sekolah. Seperti Eka Mardiana (38) yang sengaja datang ke SDN Kaliasin 1 pukul 10.00 dan mendapat nomor antrian 160.
“Tadi saya datang ada 78 berkas yang belum dimasukkan, jadi harus nunggu. Tapi sepertinya saya balik besok saja, sudah nunggu empat jam lebih ini,” ungkapnya kemarin.
Ia mengungkapkan, paling lama mneunggu proses pemasukan data secara online. Karena saat proses input data itu, anak harus di bawa beserta foto kopi berkas dan berkas asli untuk diverifikasi. “Tadi skor tertinggi 16 terendah 7. Kalau anak saya dengan lokasi KK di luar kecamatan skornya hanya 9,” ungkap warga kecamatan Tegalsari itu.
Ia mengungkapkan, keluarganya sebagian besar menempuh pendidikan di SDN Kaliasin, termasuk suami dan anak pertamanya. Sehingga ada keinginan untuk mendaftarkan anaknya di SD yang letaknya di luar kecamatan dari domisilinya tersebut. “Peluang masuk SMP Negeri di sini lebih besar. Tadi sama petugas disarankan suruh ninggal saja memang, bisa balik lagi besok,” lanjutnya.
Jika Eka menunggu hingga empat jam, Susana (37) juga menunggu hingga lima jam. Ia mengungkapkan wali murid yang datang pukul 7.00 bahkan baru tuntas pukul 13.30. Sebab, untuk verifikasi membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit. “Saya datang pukul 09.00 sudah dapat antrian ke-230. Ini masih nunggu biar tuntas, soalnya mau cari sekolah lain kalau memang nggak masuk di sini,” jelasnya.
Ia juga berencana mencabut berkas pendaftaran anaknya jika tidak bisa masuk kuota 180 di SDN Kaliasin 1. Rencananya ia ingin mencoba SDN Petemon 1 meskipun masih berada di luar kecamatan domisilinya di Kecamatan Sukomanuggal. “SD ini pondasi pertama makanya pilih-pilih. Kalau salah masuk kasian potensi anaknya. Sekali masih bisa sampai 15 menit.
Hal serupa diungkapkan Yunita Trisma Wijayanti yang mendaftarkan anaknya di SDN Pacarkembang 1. Ia mendapat antrian ke 79 saat datang ke sekolah pukul 09.00. Kesan lama dalam PPDB jenjang SD negeri ini karena banyaknya pendaftar.
Diungkapkan Purnosiswantoro, ketua panitia PPDB SDN Kaliasin 1. Tahun ini merupkan tahun pertama PPDB setelah SDN Kaliasin 1 dan SDN Kaliasin 3 dimerger. Sehingga jumlah pendaftar dalam satu sekolah dalam sehari mencapai 270 pendaftar. “Jumlah segitu sudah wajar, kami juga sudah menyediakan delapan petugas untuk membantu pengisian data online,”ujarnya.
Namun, karena jumlah pendaftar yang banyak di hari pertama ini diakuinya membuat pelayanan terkesan lama. “Kami kuotanya 180, kalau memang skornya sudah di bawh ya bisa cabut berkas. Cabutnyatinggal bawa nomor antriannya saja bisa langsung di cabut untuk daftar sekolah lain,” jelasnya.
Sudarminto, Kepala Bidang Sekolah Menengah yang juga sekaligus panitia PPDB Surabaya 2018 mengutarakan, untuk tahun pelajaran 2018/2019 ini ada beberapa penyesuaian yang perlu diperhatikan oleh orang tua/wali calon peserta didik, yakni calon peserta didik akan diseleksi berdasarkan usia dan kedekatan tempat tinggal dengan lokasi sekolah secara elektronik.
Selanjutnya, calon peserta didik yang bukan warga Kota Surabaya diberi kesempatan untuk sekolah SD Negeri di Surabaya dengan pagu 1 % (satu prosen) baik dari pagu kota maupun pagu sekolah. “Usia juga menjadi pertimbangan semakin matang usia anak, maka peluang lolos juga akan semakin besar,” terang Sudarminto.
Mantan Kepala SMAN 16 Surabaya tersebut menegaskan bahwa seluruh proses pendaftaran baik pada jenjang SD maupun SMP gratis. PPDB SD Negeri dilakukan dengan konsep semi online. “Masyarakat dapat melakukan pemantauan dari rumah dan di SD Negeri yang siap membantu serta di semua lokasi yang memiliki akses internet dalam jangka waktu yang ditentukan,”lanjutnya. [tam]

Tags: