Apartemen Berkonsep Investasi, Lebih Diminati

Marketing Manager Taman Melati Surabaya, Adi Ardianto saat menjelaskan apartemen Taman Melati Surabaya di hotel Ibis Surabaya City Center.

Surabaya, Bhirawa
Pertumbuhan apartemen di Surabaya saat ini sangat cepat sehingga membuat persaingan juga sangat ketat, apalagi kebanyakan calon pembeli lebih didominasi dari luar kota Surabaya, seperti Malang, Gresik dan Sidoarja.
Untuk menggenjot penjualan Apartemen tersebut PT Adhi Persada Properti lebih memilih konsep untuk investasi. Sebab tren saat ini apartemen masih belum dijadikan tempat tinggal, tapi hanya sebagai tempat tinggal sementara khususnya bagi para pendatang.
“Untuk itu kami sediakan dua type yakni Studio dan Two Bedroom, type studio sendiri total mencapai 80% unit dan 20% two bedrom. Tipe Studio inilah yang paling banyak diminati dan dipergunakan untuk investasi,” ungkap Marketing Manager Taman Melati Surabaya, Adi Ardianto saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (29/1) kemarin.
Adi menambahkan, pihaknya optimistis penjualan akan tercapai hingga akhir tahun ini sebab sampai sekarang sudah terjual sekitar 30%. “Ada  1.130 unit apartemen yang terdiri dari type Studio dan Two Bedroom yang ditawarkan, saat ini sudah terjual sebanyak 30% apalagi apartemen Taman Melati Surabaya juga berada di kawasan MERR serta dekat dengan tempat pendidikan Kampus,”jelasnya.
Dalam menyambut Tahun Baru Imlek inilah merupakan momen untuk menggenjot penjualan dengan menggundang para calon pembeli di sekitar Jatim, sekaligus memberikan promo berupa angpao puluhan juta rupiah bagi mereka yang membeli pada saat itu juga.
Namun, Adi mengakui persaingan apartemen di Surabaya juga sangat ketat untuk itu pihaknya membuat strategi supaya bisa menarik para pembeli. “Memang benar persaingan ketat apalagi para pembeli saat ini sangat tematik, perhitungan betul khususnya dengan pihak perbankan. Dan mereka tidak banyak ingin berhubungan dengan bank khususnya dengan bunga bank, jadi kami berikan dengan cicilan yang agak lama bagi yang membeli in house,” terangnya.
Dengan cicilan yang panjang sampai 36 bulan inilah ternyata banyak pembeli yang tertarik sekitar 70% pembeli memilih in house.” Mereka tidak peduli dengan banyaknya hadiah, bahkan dengan hadiah sedikitpun mereka terima, asalkan sesuai dengan perhitungan mereka. Untuk itu mereka lebih memilih investasi apartemen untuk kembali dijual,” ujarnya.
Sementara perkembangan pembangunan apartemen setinggi 32 lantai dengan 1.130 unit itu sudah mencapai lantai tujuh. Dan topping off dilakukan pada akhir 2017 dan dilanjutkan dengan serah terima pada Juli 2018.
“Dengan investasi proyek sebesar Rp 400 miliar, kami ingin mewujudkan kepercayaa kepada para pembeli, bawa kami benar-benar mewujudkan pembangunan proyek apartemen ini. Dengan lebih kompetitif lagi semua unit apartemen Taman Melati Surabaya akan kami lengkapi dengan funiture hingga AC, jadi penghuni cukup membawa koper saja,” tandasnya. [riq]

Tags: