APBD Belum Disahkan, Gubernur Jatim Panggil Bupati Jember-DPRD

Bupati Jember dr.Hj.Faida, MMR

DPRD Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Soekarwo berjanji hari ini (Selasa 20/2) akan memanggil Bupati Jember, H Faida MMR dengan sejumlah pimpinan DPRD Kab. Jember. Hal ini terkait belum disahkannya APBD Jember 2018 hingga bulan Pebruari. Kalau ini dibiarkan sesuai aturan dalam UU, Kab. Jember terancam tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
“Besok eksekutif dan legislatifnya saya panggil ke Grahadi untuk dapat segera menyelesaikan pembahasan APBD. Berikut akan saya bicarakan sanksi yang akan mereka terima jika tidak segera mengesahkan APBD diantaranya tidak diberikan DAK dan DAU oleh pemerintah pusat,”tegas Pakde Karwo, Senin (19/2).
Seperti diketahui, Kabupaten Jember pembangunannya terancam amburadul. Gara-garanya hingga saat ini kabupaten tersebut belum memiliki APBD tahun 2018 dan masih menggunakan APBD tahun 2017. Tak kunjung disahkannya APBD kabupaten tersebut karena pihak DPRD kabupaten Jember dan Bupati sedang berselisih paham hingga pihak legislative dan eksekutive tersebut tak ada titik temu dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2018.
“Sudah ada delapan bulan lebih tak ada titik temu untuk membahas KUA dan PPAS tahun 2018 di Jember. Mereka jalan sendiri-sendiri dan tentunya hal ini yang sangat dirugikan oleh rakyat Jember,”ungkap Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Miftahul Ulum saat dikonfirmasi.
Politisi asal PKB ini berharap kedua belah pihak yaitu pihak eksekutive dan legislative untuk mengesampingkan ego nya demi kepentingan rakyat.” Tak kunjung disahkan tentunya menggunakan APBD 2017 lalu yang anggarannya sudah habis. Lalu untuk bayar PNS dan pembangunan lainnya daripada. Tolonglah pihak-pihak terkait kesampingkan egonya jangan mementigkan diri sendiri,”lanjut pria asal Jember ini.
Tak hanya itu, kata pria yang akrab dipanggil Cak Ulum ini mengatakan pihaknya berharap Gubernur Jatim Soekarwo memanggil pihak-pihak terkait untuk duduk bersama membicarakan permasalahan tersebut.” Gubernur harus jemput bola ajak mereka bicara agar mereka singkirkan egonya masing-masing. Toh rakyat akan jadi korbannya,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pemerintahan, Anom Surahno mengatakan sebenarnya Gubernur Jatim Soekarwo sudah melakukan pemanggilan pihak-pihak terkait tersebut.” Sudah pernah dipanggil dan coba untuk dimediasi oleh gubernur. Namun, pihak-pihak sana sama-sama bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing,”jelasnya.
Namun demikian, kata Anom, gubernur akan terus berusaha untuk mendamaikan pihak-pihak tersebut.”Pak Gubernur terus melakukan pendekatan kepada mereka sampai saat ini,”tutupnya. [cty]

Tags: