APBD Jatim Siapkan Dana Pengembangan Wisata

APBD 2015Sumenep, Bhirawa
Untuk pengembangan wisata kesehatan Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Pemerintah Propinsi Jawa Timur menyiapkan dana di APBD Jatim tahun ini. Anggota DPRD Jawa Timur, Malik Effendy mengatakan, tempat wisata kesehatan di Pulau Giliyang itu perlu penambahan fasilitas infrastruktur penunjang seperti dermaga di Dungkek dan Giliyang sehingga akses pengunjung kelokasi wisata bisa terjamin.
Infrastruktur itu direncanakan dibangun tahun ini melalui dana APBD Jatim. “Tahun ini akan dibangun dermaga disisi Dungkek dan Giliyang untuk kepentingan wisata kesehatan Pulau Giliyang,” kata Malik Effendi, di Sumenep, tanpa menyebut besaran dana yang dianggarkan Pemprov Jatim, Kamis (26/3).
Malik memaparkan, potensi Pulau Giliyang yang memiliki kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Yordania telah menjadi perhatian Nasional. Sehingga, daerah juga harus ikut memperhatian penambahan fasilitas penunjang di Pulau tersebut. “Pengembangan Pulau Giliyang menjadi wisata kesehatan itu didanai Kementrian kesehatan. APBD Jatim hanya mendukung dalam segi infrastrukturnya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, sesuai hasil penelitian tahun 2006 yang dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang menaungi Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim kadar oksigen di Pulau Giliyang mencapai 21,5 persen atau 215.000 ppm. Kemudian tahun 2012, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur juga melakukan survei serupa. Hasilnya tidak berbeda dengan survei LAPAN.
“Hasil penelitian BBTKLPP tercatat kadar oksigen di Pulau Giliyang mencapai 21,5 persen atau 215.000 ppm, kemudian karbondioksida 265 ppm dengan ambang batas 387 ppm, danĀ  tingkat kebisingan 36,5 db. Tingginya kadar oksigen itu ditengarai membuat warga di Pulau Giliyang rata-rata memiliki umur panjang, yakni 80 – 90 tahun,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Disbudparpora Sumenep, Sukaryo mengungkapkan, salah satu upaya mengembangkan wisata kesehatan di Pulau Giliyang itu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Untuk itu, pihaknya telah membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di dua desa di Pulau Giliyang, yakni Desa Bancamara dan Desa Banraas. “Agar masyarakat punya peran penting untuk pengembangan wisata didaerahnya agar warga setempat bisa menjadi pemandu wisata, bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan,” jawabnya. [sul]

Tags: