APBD Sumenep Baru Terserap 38,3 Persen

karikatur_kue_apbdSumenep, Bhirawa
Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2014 dalam belanja langsung hingga tanggal 7 Oktober terhitung minim yakni baru terealisasi 38,33 persen. Sesuai data di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep, dari pendapatan daerah mencapai Rp 1,6 Triliun lebih, terealisasi Rp1,2 Trilliun lebih atau 76,93 persen. Sementara untuk belanja daerah Rp 1,7 Triliun lebih, terealisasi Rp1,10 Triliun lebih atau 57,5 persen.
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep, Carto mengatakan, dari total anggaran yang disediakan, alokasi untuk belanja langsung mencapai Rp 688 miliar 717 juta. Namun, baru terealisasi 38,33 persen atau sekitar Rp 264 miliar 12 juta. Jadi, anggaran tersebut masih tersisa sebesar Rp424 miliar. “APBD tahun 2014 belum terealiasasi 100 persen, karema masih ada sisa waktu selama tiga bulan terakhir ini. Pendapatan daerah terealisasi 76,93 persen. Dan belanja daerah terealisasi 57,5 persen,” kata Carto, Senin (13/10).
Pihaknya mengakui, untuk belanja langsung baru terealisasi 38,33 persen. Hal itu diprediksi karena masih banyak kegiatan yang belum selesai secara keseluruhan dimasing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dikabupaten ujung timur Pulau Madura ini. “Anggaran dan kegiatan disetiap SKPD tidak sama. Ada pelaksanaan proyek yang dilakukan secara tender mayoritas pelaksanaannya mundur, sehingga mempengaruhi realisasi anggarannya,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya Carto, yang menjadi penyebabnya karena ada kegiatan yang memang tidak bisa dilaksanakan dengan penyebab proses tertentu, seperti ada proyek yang telah dianggarkan tapi tidak bisa dilaksanakan. Ditambah kendalan bantuan sosial dan hibah yang pencairannya sangat lambat. “Biasanya menjelang akhir tahun baru terealisasi,” terangnya. [sul]

Tags: