APBN Dimulai Juni

Karikatur APBDJANJI presiden Jokowi : Kinerja pelaksanaan APBN akan di-geber mulai Juni. Pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2015 masih meng-geliat lemah sampai pertengahan Mei. Ini APBN pertama yang dilaksanakan oleh Kabinet Kerja rezim Jokowi – Jusuf Kalla. Lemahnya pergerakan APBN juga menyebabkan perekonomian secara nasional masih lemah. Karena biasanya APBN menjadi stimulus pendorong laju perekonomian, berkontribusi sampai 15%.
Perlu dicari penyebab melemahnya kontribusi pemerintah. Salahsatu “nafas” utama pergerakan APBN biasanya, tergambar dari kinerja Kementerian PU-Pera (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Alokasi anggaran pada PU-Pera sampai pertengahan Mei, hanya menyerap 5,4% dari total anggaran sebesar Rp 118 trilyun. Begitu pula kinerja perdagangan (ekspor dan impor) masih lemah. Ada dugaan, menteri dan jajaran eselon I, kelewat hati-hati, khawatir berurusan dengan KPK.
Seluruh asumsi makro ekonomi dalam APBN meleset. Perubahan asumsi  (tertuang dalam APBN Perubahan, P-APBN 2015), ternyata juga meleset. Pada P-APBN 2015, harga ICP (Indonesia Crude Price, harga minyak Indonesia) diperkirakan bisa menjadi US$ 60,- per-barel. Tetapi realisasinya cuma US$ 54,32 per-barel. Pada saat bersamaan lifting minyak juga turun menjadi 825 ribu barel per-hari (sebelumnya 900 ribu barel). Lifting gas bumi juga turun 27 ribu barel, menjadi 1.221 ribu barel per-hari.
Melorot bareng, bagai pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Itu yang menyebabkan presiden Jokowi memimpin rapat terbatas tentang pencairan dan serapan anggaran kementerian dan lembaga. Jika penyebabnya bisa diperbaiki selama 10 hari terakhir bulan Mei, maka kinerja kementerian bisa digenjot mulai awal Juni. Ini janji presiden Jokowi, bahwa APBN akan di-geber mulai bulan Juni. Terutama anggaran pembangunan infrastruktur (Pekerjaan Umum).
Hal itu dinilai penting, terlebih lagi pada triwulan pertama (berkelanjutan sampai Mei) tahun ini serapan anggaran pemerintah masih rendah.  Kementerian PU-Pera, sebagai salahsatu “pilar” belanja modal infrastruktur. Pada sepuluh hari akhir akan memperbaiki (restrukturisasi) ke-organisasi-an. Terutama meliputi program kegiatan (nomenklatur), serta percepatan pengadaan proyek. Nomenklatur infrastruktur akan meliputi pembangunan jalan, irigasi, jalan tol, serta bendungan.
Menunggu realisasi APBN sampai bulan Juni, agaknya, akan menjadi tren  kebiasaan. Termasuk proses lelang tender proyek. Tetapi hal itu lazim pada “pengalaman” tahun pertama periode kementerian. Selanjutnya realisasi APBN akan rutin di-geber Juni sampai Mei. Maka pada tahun kedua (APBN 2016) dan seterusnya, tidak boleh terjadi pelambatan kinerja  APBN.
Selain itu biasanya, berbagai kementerian menyisakan SILPA yang diperoleh dari “kelebihan taksiran” harga barang dan jasa. Akan bernilai positif manakala SILPA bukan dari pengurangan target capaian. Namun kinerja tim perekonomian nasional, sebenarnya telah memiliki  “pekerjaan rumah” yang sudah lama terpampang di depan mata. Yakni, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Hampir setahun ini, kurs dolar tidak turun dari lever Rp 13 ribu-an. Inilah petaka sesungguhnya. Karena kinerja perdagangan (ekspor dan impor) masih lebih condong pada keunggulan impor. Dus, defisit neraca berjalan akan terus membengkak. Sama saja dengan “buang-buang” uang, bagai kalah berjudi valas. Hanya menguntungkan pemilik dolar.
Pada rezim SBY, manakala kurs dolar mencapai Rp 11 ribu-an, pemerintah tergopoh-gopoh. Itu wajar, karena bahan pangan masih bergantung pada impor. Susu, dan kedelai (bahan utama tahu dan tempe, makanan “wajib” rakyat Indonesia), bergantung pada impor sampai 65%. Begitu pula beras, buah, sampai garam dan gula, juga impor! Serta biaya perjalanan haji dan umroh, semakin mahal.
Jadi, siapa bilang mahalnya dolar tidak berkonsekuensi me-miskin-kan rakyat? Pemerintah bisa dituding terlibat dalam me-miskin-kan rakyat, manakala abai terhadap kurs dolar.

                                                                                                             ——— 000 ———-

Rate this article!
APBN Dimulai Juni,5 / 5 ( 1votes )
Tags: