APDI Tekankan ke 180 Pendamping Desa Agar Mampu Transfer Ide

Bupati Yuhronur Efendi saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Mandiri (PKM) yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan di Lantai 7, Aula Sabhadiaksa, Gedung Pemkab Lamongan. (alimun hakim/bhirawa).

Bupati Yuhronur Ingin Selaras dengan Visinya

Lamongan, Bhirawa
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan Iskandar NH menekankan kepada 180 Pendamping Desa (PD) agar memiliki pola pikir yang tidak akademik dan administratif saja.

Namun, para pendamping desa di Lamongan diminta untuk mampu menransfer ide dalam pembangunan desa, hususnya di Kab. Lamongan.

Untuk itu, Pimpinan Cabang (PC) Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Mandiri (PKM), di Lantai 7, Aula Sabhadiaksa, Gedung Pemkab Lamongan, Selasa (9/8).

Iskandar NH yang juga merupakan yang juga Koordinator Tenaga Ahli (TA) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Lamongan ini menyebut bahwa Peningkatan Kapasitas Mandiri (PKM) merupakan proyek untuk perubahan citra diri pendamping desa.

“Kegiatan PKM ini digelar untuk meningkatkan kinerja para pendamping agar semakin baik dan lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Ini juga sebagai proyek perubahan citra diri pendamping desa yang ke depan diharapkan mampu mengakselerasi seluruh kegiatannya, bukan hanya yang bersifat akademik administratif saja, namun juga betul-betul mampu mentransfer ide-idenya,” ucap Iskandar kepada wartawan.

Menurut Iskandar, kegiatan yang pertama kali digelar di Lamongan ini juga lebih difokuskan pada pematangan pola fikir dan mental para pendamping, sehingga pendekatan yang dilakukan dengan para stakeholder dan masyarakat bisa berjalan maksimal.

“Kalau akademik semata hanya dibantu media-media seperti hp saja bisa. Tapi pola pikir dan mental teman-teman ini sangat dibutuhkan agar semakin banyak pendekatan yang dilakukan dengan tokoh masyarakat maupun kelompok-kelompok sosial di desa. Salah satu tool-nya adalah SDGs Desa,” terangnya.

Lebih lanjut, Iskandar merincikan, ada sejumlah materi yang disampaikan dalam kegiatan ini.Adapun materi itu di antaranya, materi pertama tentang citra diri perubahan perilaku pendamping dan kedua membaca dashbord-nya SDGs Desa.

“Seluruh desa itu punya admin desa dan ada E-numerator desa. Kami di kabupaten itu tidak bisa melihat desa datanya seperti apa, yang punya data itu desa. Jadi istilah kami daulat data desa, dengan jargon kami serahkan desa, desa bisa,” bebernya.

Selain dua materi tersebut, imbuh Iskandar, juga ada materi ketiga tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) berbasis pemberdayaan masyarakat berdasarkan rencana kerja yang disusun sendiri oleh desa sesuai dengan kebutuhan lokal, serta materi keempat tentang ketahanan pangan.

“PKTD ini bukan semata gotong royong yang bisa diganti atau dibayarkan dengan uang, tapi PKTD dengan pendekatan khusus yang dilakukan oleh Pemerintah Desa guna membantu masyarakat yang kurang mampu. Ini adalah program sendiri, namun tidak menghilangkan gotong royong. Sehingga keluarga miskin atau setengah penganggur bisa bekerja di situ. Juga bagi yang keterampilannya tidak terlalu tinggi bisa ikut program PKTD ini,” jelasnya.

Sedangkan untuk ketahanan pangan desa, Iskandar menuturkan, hal ini disampaikan sebagai komitmen dalam mengantisipasi krisis pangan dunia.

“Saat ini ada alokasi 20 persen dari anggaran Dana Desa (DD) untuk sektor ketahanan pangan, seperti pertanian dan peternakan, melalui musyawarah rencana pembangunan desa, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2021 tentang APBN,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, Tugas Pemkab adalah memfasilitasinya, tentu dalam rangka meningkatkan kwalitas para pendamping desa ini.

Bagi kami, lanjut Pak Yes, sapaan akrabnya, Pemerintah Daerah menginginkan agar seiring dengan apa yang telah menjadi program kami yang tertuang dalam 11 program prioritas.

“Ini nanti kita bersama – sama, berkolaborasi , Seiring dan selaras. Sehingga program yang saya kembangkan ini bisa terkoordinasi oleh seluruh elemen masyarakat Kab. Lamongan,” ujar Pak Yes usai membuka acara.

Dijelaskanya, Termasuk didalamnya tadi ada satu Program yakni Desa Berjaya, didalamnya tertuang dana dusun bagi setiap desa. Cita – cita kami kedepan bisa menambah besaran hingga 100 juta per dusun.

“Ini kan baru kita mulai, seperti dana desa dulu kan mulainya tidak langsung 1 Miliar baru dimulai dari 250 kemudian terus meningkat seiring dengan kemampuan fiskal pemerintah daerah,” terangnya.

Sampai saat ini untuk pencairan dana desa, disebutkan Pak Yes jika telah rampung. “Untuk pencairan dana dusun saat ini telah dirampungkan semuanya. Sementara untuk Dana Desa sudah pada pencairan tahap II dan itu sesuai dengan tahapan semuanya,” sebut Pak Yes.

Sedangkan untuk desa wisata, Pemkab terus mengungkit desa – desa yang mempunyai potensi wisata dan nantinya akan terintegrasi.

Seperti di Pantai Kutang, kedepan rencana Pemkab akan mengintegrasikanya dengan beberapa wisata lainya.

“Desa – desa yang memiliki potensi wisata terus kita ungkit dan nantinya akan kita integrasikan. Seperti di Pantai Kutang. Nantinya akan kita intehrasikan dengan minawisata kampung kerapu yang letaknya bersebelahan,” jelasnya.

Pak Yes kembali mencontohkan, Seperti di Desa Kendal dengan Kendalifornianya yang berada pada bibir bengawan solo. Ini memiliki ciri has tersendiri dengan segala muatan lokalnya. Nanti akan kita petakan dan kita pilih, seperti di daerah selatan juga mulai berbebenah. Kami pemerintah daerah akan selalu mensuport dalam promosi agar lebih luas lagi,” pungkasnya.

Untuk saat ini, Total desa mandiri terdapat 97 desa dan angka itu telah melampaui yang sudah ditargetkan Pemkab setempat pada RPJMD yang hanya 84 desa.

Desa Mandiri memiliki beberapa keunggulan dari indikator – indikator seperti punya pasar desa, akses informasi yang optimal, dan pengguna internet. Ada 695 indikator yang digunakan untuk menentukan status desa. [aha,yit.gat]

Tags: