Gus Ipul Siap Perjuangkan Nasib Guru PAUD

Mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Prof. H. Muhammad Nuh, DEA saat memotifasi para Guru Paud di Pendopo Krido Manunggal Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf memberikan apresiasi positif bagi peranan guru atau bunda PAUD. Menurut Wagub, guru PAUD harus diapresiasi kinerjanya karena bekerja melebihi dari apa yang didapatkan.
“Meskipun dengan penghasilan yang minimal, tetapi para guru PAUD ini mengajar dan mendidik dengan sangat maksimal,” kata SaifullahYusuf yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Dalam sambutannya di Seminar Nasional Pendidikan Anak Usia dini di Pendopo kabupaten Tuban,Sabtu(18/11), Gus Ipul memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru PAUD, karena telah mengajarkan dan mendidik generasi penerus bangsa.
Acara Seminar sendiri dihadiri oleh tenaga pendidik PAUD dari Ikatan Guru Raudlatul Afthal (IGRA) sebanyak 903 orang, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) sebanyak 1987 orang, dan dari HIMPAUDI sebanyak 1998 orang.
Wagub juga berjanji bahwa perlahan tapi pasti, persolahan tunjangan akan diupayakan bisa mengalami kenaikan. Baik dari anggran di Provinsi maupun Kabupaten/kota.
“Yang harus disyukuri oleh guru PAUD disini adalah Kabupaten Tuban, merupakan salah satu kabupaten yang sangat menaruh perhatian khusus terhadap kesejahteraan guru PAUD” imbuhnya di acara yang menghadirkan nara sumber mantan Mendikbud, M.Nuh,MEA ini.
Saat ini di Jawa Timur terdapat 44.798 lembaga PAUD dengan jumlah guru PAUD di lebih dari 92.000 guru dan jumlah siswanya lebih dari 1,3 juta siswa, dan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Sehingga hal ini harus mendapat perhatian khusus.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana mendirikan minimal satu lembaga PAUD di satu desa,” Gus Ipul pada cara yang dihadiri Bupati dan Wakil; Bupati Tuban ini .
Akhir-akhir ini guru PAUD mengalami kegundahan terkait statusnya, menurut Gus Ipul Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005, guru PAUD hanya dianggap berstatus pengasuh bukan guru, tentu hal ini akan berimbas pada tunjungan dan penghasilan.
“Namun, kami akan tetap berusaha mendorong adanya perubahan peraturan tersebut, sehingga guru PAUD bisa dianggap menjadi guru sepenuhnya, mohon doa’nya” ujarnya.
Wagub dua periode ini menyampaikan bahwa bersama Gubernur saat ini telah memiliki program untuk menyekolahkan guru Madrasah Diniyah (Madin) sampai jenjang sarjana. Selama 5 tahun terakhir, lebih dari 10.000 guru Madin sudah masuk jenjang strata satu. Harapannya kedepan guru PAUD juga akan mendapatkan kesempatan yang sama.
“Beberapa guru yang terpilih akan dikuliahkan dan yang lain akan mendapatkan pelatihan yang mumpuni dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sejalan dengan Gus Ipul Bupati Tuban H Fathul Huda juga memberikan apresiasi kepada para seluruh tenaga pendidik di kabupaten Tuban, khususnya PAUD yang telah secara ikhlas menularkan ilmunya.
“Para tenaga pendidik yang telah berperan aktif, kelak melahirkan manusia yang berkarakter, berpengetahuan, dan berfaedah bagi lingkungan sekitarnya,” kata Bupati Huda.
Dalam sambutannya, Bupati juga memberikan pendapatnya tentang pentingnya pendidikan. Bahwa dulu Kabupaten Tuban memiliki predikat yang kurang baik yaitu kota arak, banyak yang bodoh dan miskin. Namun saat ini berbagai tindakan dilakukan untuk mewujudkan Tuban yang lebih baik melalui berbagai upaya, baik dalam bentuk kebijakan pemerintah maupun yang lainnya. Salah satu caranya adalah melalui bidang pendidikan.
Menurut bupati, pendidikan memiliki jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka pendek adalah mendapatkan ganerasi penerus yang berpendidikan, menciptakan anak-anak menjadi lebih terampil. Dan memiliki karakter yang bermoral dan beretos kerja. Keseimbangan karakter ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat.
Sedangkan dalam jangka panjangnya tentu dengan memiliki pendidikan yang baik tersebut maka tercipta generasi yang bak pula yang tentunya dapat memutus rantai buta huruf, mengurangi angka kemiskinan dan juga memberantas peredaran dan produksi minuman keras di kabupaten Tuban.
“Kini kita rubah Tuban kita menjadi Tuban Bumi Wali yang bebas arak, memiliki generasi penerus yang cerdas dengan masyarakat yang semakin sejaktera” ungkapnya.
Selain itu Bupati juga mengingatkan, bahwa dengan pendidikan permasalahan krisis pangan, energi dan lainnya yang membayangi kita kedepan pasti dapat diselesaikan, berbagai terobosan akan bermunculan guna mengatasi permasalahan tersebut.
“Untuk itulah, membangun pendidikan semaksimal mungkin adalah kunci utama,” terangnya.
Mantan Ketua PCNU Tuban ini jugamengajak masyarakat untuk berpikiran terbuka(open-minded). Hal ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Kabupaten Tuban menjadi lebih sejahtera. Bupati menghimbau kepada para guru untuk mengubah mindset pengajaran yang satu arah, dari guru ke siswa.
“Para guru perlu mendidik anak-anak agar mau mendengarkan dan guru juga harus mau mendengarkan anak didiknya,” tutur Bupati. (hud)

 

Tags: