Apresiasi Program Sekolah Tanpa Calistung

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, bersama Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, usai pemaparan visi misi Pemkot Malang di DPRD Kota Malang Kamis 4/10 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo M.Hum, mengapresiasi program sekolah tanpa baca tulis dan berhitung (Calistung), pada kelas I dan kelas II Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dicanangkan oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Ir.H. Sofyan Edi Jarwoko.
Menurut Gubernur yang biasa disapa Pak De Karwo itu, program tanpa sekolah calistung dan diganti dengan program Budi Pekerti, merupakan program yang mulia untuk membentuk karakter bangsa.
“Saya kira itu program yang bagus, kalau saja semua bisa melakukan dengan baik, maka untuk menanamkan nilai-nilai Budi Pekerti dan ahlak mulia, kepada generasi muda bisa tercapai,”tutur Pak De Karwo, usai mengikuti pemaparan Proram Kerja Pemerintahan Sutiaji-Edi di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis 4/10 kemarin.
Lebih jauh pihaknya menyampaikan, persoalan bangsa saat ini adalah persoalan Budi Pekerti, makanya jika ada pemerintah daerah yang memiliki program pembentukan karakter bangsa itu, pihaknya sangat mendukung.
Esensinya, lanjut dia membangun jatidiri bangsa itu harus dimulai sejak dini, karena anak-anak yang saat ini belajar mereka akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang makanya pembentukan karakter itu sangat penting.
Hanya saja, pihaknya mengingatkan agar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, bekerja secara maksimal dan mengikuti ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan. Sehingga tidak ada persoalan dikemudian hari.
“Saya juga minta, pak wali kota dan wakil wali kota untuk tetap menjalin komunikasi dengan pemimpin sebelumnya. Ini sangat penting untuk kesinambungan pembangunan Kota Malang,”ujar Pak De Karwo.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan, bahwa program sekolah tanpa Calistung itu, menjadi salah satu program 99 hari kerja, menuju Kota Malang bermartabat.
Ia bersama Wakil Wali Kota Sofyan Edi Jarwoko, telah bersepakat untuk mengedepakan program-program yang langsung bersentuhan kepada masyarakat. Salah satunya adalah program sekolah tanpa Calistung.
“Banyak proram kerja unggulkan pada 99 hari kerja. Salah satunya adalah sekolah tanpa Calistung. Secara khusus kami telah meminta Dinas Pendidikan Kota Malang untuk segera merumuskan program sekolah tanpa Calistung itu,”tutur Sutiaji.
Intinya pada program sekolah tanpa Calistung itu, selama dua tahun anak didik pada sekolah dasar, gembleng dengan karakter kebangsaan, kepribadian dan budi pekerti. Mereka tidak dibebani menulis membaca dan berhitung.
Setiap hari, selama dua tahun, akan diberikan pembelajaran, seperti taat berlalu lintas, mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Dibiasakan untuk menghargai sesama dan menghormati orang tua, serta pendidikan karakter kejujuran.
“Siswa kita ajak untuk membiasakan berlaku tertib, kita ajarkan cara bersopan santun, mengahargai orang lain, tidak memgambil barang yang bukan haknya. Dan persoalan-persoalan lain yang kelak akan menjadi kebiasaan mereka setelah dewasa nanti,”tukas Sutiaji. [mut]

Tags: