APTRI : Impor Gula Sesuaikan Kebutuhan Konsumsi Nasional

Sumitro Samadikun

Kab Kediri,Bhirawa
Beredarnya gula impor di pasaran membuat petani tebu mengalami masa-masa sulit untuk menjual gula hasil produksi mereka di pasaran. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) Sumitro Samadikun.
Menurut Sumitro, gula impor yang beredar di pasaran telah melebihi dari kebutuhan konsumsi Tanah Air. Saat ini kebutuhan gula untuk Tanah Air, sekitar 2,8 juta ton. Sedangkan produksi gula yang dihasilkan oleh petani sekitar 2,2 juta ton. Sementara pemerintah melakukan impor gula sebesar 3,6 juta ton.
“Dari produksi gula sebesar 2,2 juta ton harus memenuhi kebutuhan konsumsi gula sebesar 2,8 juta ton berarti kita kurang sekitar 600 ribu ton. Tapi untuk menutupi kekurangan yang 600 ribu ton pemerintah malah impor gula sebanyak 3,6 juta ton. berarti stok gula jadi berlebih sebanyak 3 juta ton,” kata Sumitro saat diskusi. “Meningkatkan Produktivitas Gula Jelang Bulan Ramadhan” yang digelar Jalan Media Communication (JMC), di Hotel Bukit Daun, Kediri, Jatim, Selasa (9/4).
Sumitro kembali menjelaskan, dari 3 juta ton gula impor yang berlebih itu dijual ke pasar tradisional dengan harga murah. Sehingga menggerus gula lokal yang diproduksi oleh petani Tanah Air.
“Karena gula impor berlebih, maka dijual ke pasar tradisional. Dijualnya pun dengan harga murah di bawah harga dari gula lokal yang dihasilkan oleh petani kita. Hal ini yang akan membuat petani Tanah Air merugi,” jelasnya.
Diakui Sumitro, impor masih dibutuhkan karena produksi dalam negeri juga belum bisa menutupi tingkat konsumsi masyarakat.
“Yang tadi saya bicarakan, kebutuhan gula kia secara nasional sebanyak 2,8 juta ton, tapi petani tebu kita hanya bisa sekitar 2,2 juta jadi kekurangannya sekitar 600 ribu ton, seharusnya gula yang diimpor pemerintah ya 600 ribu ton saja, jangan sampai 3,6 juta ton,” ucap Sumitro.
Di kesempatan itu, Sumitro mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak mempermasalahkan dengan adanya gula impor. Namun harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumi gula nasional.
“Intinya impor gula harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi gula secara nasional,” katanya. [van]

Tags: