Arah Baru Pendidikan Vokasi

Memiliki sumber daya manusia (SDM) bangsa yang semakin berkualitas dan mumpuni tentu akan menjadi cita-cita setiap negara di dunia, termasuk Indonesia. Tentu saja, itu hanya bisa dicapai lewat proses pendidikan. Salah satunya adalah lewat pendidikan vokasi. Potensi pendidikan vokasi di Indonesia sangat besar untuk bisa membawa bangsa ini menuju negara yang maju dan kuat. Vokasi menjadi jembatan untuk mempercepat pembangunan nasional.

Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0, pemerintah sendiri telah membentuk Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kemendikbud melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan dibentuknya Ditjen Pendidikan Vokasi ini diharapkan dapat merevitalisasi kurikulum pendidikan vokasi yang dapat memberikan dampak luas terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia di era revolusi industri 4.0.

Oleh karena itu, perhatian khusus pada pendidikan vokasi hingga kini perlu terus dikawal dan diupayakan oleh pemerintah, diantaranya melalui penyempurnaan paradigma pendidikan Indonesia yang ada pada Peta Jalan Pendidikan (PJP) tahun 2020-2035. Perubahan paradigma yang diharapkan adalah berupa transformasi keilmuan terutama di sektor pendidikan vokasi yang berselaras dan bersinergi dengan tantangan Revolusi Industri 4.0.

Dengan adanya penyempurnaan PJP tahun 2020-2035, arah baru pendidikan vokasi di Indonesia diharapkan bisa lebih mampu bertransformasi dan beradaptasi terhadap revolusi industri 4.0, yang secara keilmuannya bisa memberikan perubahan drastis di berbagai sektor di Indonesia. Maka, penting adanya, jika di dalam proses penyempurnaan PJP perlu adanya urgensi kolaborasi antara sektor pendidikan, pengembangan riset keilmuan serta teknologi, dan ketenagakerjaan. Selebihnya, setiap lulusan vokasi ke depannya harus bisa lebih adaptif dengan perubahan keilmuan dan kebutuhan industri yang dinamis, serta mampu merevitalisasi sekaligus menguatkan sistem pendidikan vokasi dengan ketenagakerjaan yang lebih efektif dan visioner lewat penyelarasan kebutuhan manpower, pendidikan vokasi, dan perkembangan potensi di Indonesia.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Rate this article!
Tags: