Armada Tangki Rusak, Suplai Air ke Desa Kekeringan Terhambat

Saat warga Sampang antre mendapatkan air bersih.

Sampang, Bhirawa
Jatah suplai air yang didistribusikan kepada warga desa yang mengalami bencana kekeringan terhambat. Pasalnya, tangki armada penyuplai air mengalami kerusakan.
Kepala BPBD Kabupaten Sampang, Anang Joenaidi mengatakan, bantuan air bersih sudah dilakukan sejak Senin, 22 Juli, dengan porsi setiap hari sebanyak 10 tangki air. Namun, saat ini mengalami pengurangan lantaran tangki armada penyuplai air mengalami kerusakan.
“Memang setiap hari (hari aktif kerja) kami distribusikan air sebanyak 10 tangki. Tapi kemarin ada empat tangki mengalami kerusakan karena jebol, jadi setiap harinya kami distribusikan air memakai enam tangki,” tuturnya, Minggu (28/7).
Menurutnya, sebanyak 67 Desa yang sudah terinventarisir di wilayahnya sudah terjadwal.
“Kami juga perioritaskan distribusi air ini ke desa yang memang sangat mendesak membutuhkan dan daerah yang banyak seperti Karang Penang, Kedungdung dan Sreseh. Yang jelas semuanya sudah terjadwal. Sedangkan distribusi air dilakukan di hari aktif kerja selain Sabtu dan Minggu,” ujarnya.
Sejauh ini pihaknya sudah melaporkan daerah yang mengalami kekeringan disertai kriteria penangananya kepada Dinas Teknis maupun pihak BPBD Jatim. “Kami sudah koordinasikan ke dinas teknis dan BPBD Provinsi. Sebab Provinsi sekarang juga memprogramkan sumur bor maupun pipanisasi,” katanya.
Sementara itu BPBD Jatim menyebutkan hingga Jumat (26/7) sudah melakukan droping air bersih ke 172 Desa di 20 Kabupaten di Jatim. Sebanyak 3.685 rit tangki air yang didistribusikan itu merupakan standar air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, droping air bersih ini sudah dimulai pada awal Juni. Pada 17 Juni lalu, Kabupaten Lumajang meminta droping air bersih pertama kali. “Sumber airnya diambil dari PDAM. Karena harus yang standar air bersih dan higienis saat dikonsumsi,” kata Suban Wahyudiono kepada Bhirawa, Minggu (28/7).
Ia menjelaskan, standar air bersih dan higeinis itu ada hasil uji lab nya. Sebab ditakutkan nantinya sumber air itu ternyata mengandung bakteri E coli. Sehingga ditakutkan menularkan virus dan penyakit bagi yang mengkonsumsi.
Sejak awal Juni lalu, total pengiriman air yang terdata sampai dengan Jumat (25/7) ini sebanyak 3.685 rit tangki air bersih. Dan didistribusikan 172 Desa dan di 78 Kecamatan. Sebanyak 2.571 rit tangki air bersih didistribusikan dengan biaya atau ditanggung Pemda setempat. Sementara sebanyak 1.114 rit air ditanggung Pemprov Jatim.
“Droping air bersih ini perhari bisa 5.000 hingga 6.000 liter per Desa. Dan itu tergantung dari kapasitas tangkinya dan melihat kondisi medannya atau lokasi,” bebernya. [lis,bed]

Tags: