Artis Nasional Lahir Pasuruan Hibur Warga

Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam, artis nasional asli Kabupaten Pasuruan saat manggung di pentas utama pada puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 yang digelar di Ampiteather Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/10) malam. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam, artis nasional asli Kabupaten Pasuruan saat manggung di pentas utama pada puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 yang digelar di Ampiteather Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/10) malam. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 yang digelar di ampiteather Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/10) malam berlangsung meriah. Kemeriahan itu terlihat saat dua artis nasional, Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam manggung di pentas utama. Sehingga warga yang menunggu kehadirannya sontak bergemuruh gembira.
“Mbak Inul, mbak Inul saya ngefans banget. Tunjukkan pada masyarakat Kabupaten Pasuruan dan Indonesia bahwa mbak Inul ini artis multi talenta,” teriak Anggun, warga Gempol, Kabupaten Pasuruan di sela-sela Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam manggung menutup perhelatan puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086.
Wajar saja, ribuan warga Kabupaten Pasuruan menunggu-nunggu aksi manggung wanita bernama asli Ainurookhima, kelahiran asli Kejapanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Begitu pula dengan artis Kholidi Asadil Alam, yang juga merupakan warga kelahiran Bangil.
“Saya juga ngefans banget dengan mas Azzam panggilan bekennya. Saat perannya di film dengan nuansa religi Ketika Cinta Bertasbih. Luar biasa sekali dengan aktingnya. Saya ini tetangganya dan tidak pernah ketemu sama sekali. Sehingga nanti saya akan berusaha foto bersama dengan mas Azzam,” kata Fatimah, wanita asal Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Dalam kesempatan ini, keduanya ikut bangga lantaran bisa ikut langsung memeriahkan puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086. “Atas nama saya sendiri, Inul Daratista, warga Kejapanan, Pasuruan sangat bangga sekali bisa menjadi masyarakat Kabupaten Pasuruan. Perkembangan Kabupaten Pasuruan luar biasa sekali, apalagi dipimpin oleh Bupati Pasuruan, Bapak Irsyad Yusuf saat ini,” kata Inul Daratista saat manggung.
Sedangkan Kholidi Asadil Alam juga mengatakan hal yang sama. “Konsep dan acaranya bagus sekali. Dengan acara ini akhirnya saya tahu sejarah Kabupaten Pasuruan dari peradapan sejarahnya,” jelas Kholidi Asadil Alam.
Dalam sejarah Kabupaten Pasuruan, di fragmenkan secara singkat perjalanan Kabupaten Pasuruan sejak Jaman Kalingga (Holing) di Jaman Ratu Sima, Jaman Mataram Kuno, Jaman Kerajaan mulai Mpu Sendok hingga Majapahit dan Mataram Islam yang diawali dari Kerajaaan Demak Bintoro.
Sedangkan, prosesi puncak acara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086, ditandai dengan pembacaan isi Prasasti Cungrang berkalender 18 Sepetember 929 yang dikeluarkan Mpu Sendok. Prasasti Cungrang adalah prasasti bertuliskan huruh jawa kuno yang ditemukan di Dusun Sukci Desa Bulusari Kecamatan Gempol. Prasasti tersebut dibuat pada 18 September Tahun 851 Saka atau 929 Masehi yang kemudian menjadi dasar penetapan hari jadi Kabupaten Pasuruan.
“Hari jadi ini untuk memahami budaya pada ribuan tahun lalu yang menunjukkan tingginya peradaban masyarakat Kabupaten Pasuruan. Semua elemen masyarakat dari berbagai etnis dan suku di Kabupaten Pasuruan kami libatkan langsung. Artis nasional asli Kabupaten Pasuruan yakni Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam juga datang ke puncak acara ini. Momen hari jadi ini juga menjadi semangat baru sekaligus instropeksi bagi pemerintah, agar terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan. [hil]

Tags: