Artotel Gelar Pameran Tunggal Trans Plastik

Suwandi Waeng saat mengamati salahsatu lukisanya di Lobby hotel Artotel Surabaya. [achmad tauriq]

Suwandi Waeng saat mengamati salahsatu lukisanya di Lobby hotel Artotel Surabaya. [achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
Menyambut bulan suci Ramadan, Artotel Surabaya menggelar Pameran Tunggal karya Suwandi Waeng yang memanfaatkan cat akrilik di atas kanvas ini digelar selama sebulan mulai 3 Juni hingga 2 Juli 2016 mendatang dengan mengusung tema Trans Plastik.
Menurut Suwandi Waeng saat dikonfirmasi Bhirawa Selasa (7/6) kemarin di Lobby hotel Artotel Surabaya mengungkapkan, bahwa semuanya berawal dari pameran pertamanya di tahun 2001 sejak itu ia mulai tak berhenti berkarya dan selalu berupaya menyempurnakan kecakapan teknik dan mengolah pokok perupaannya.
Bahkan menginjak tahun 2011, Suwandi  kerap kali memamerkan karyanya di luar negeri antara lain Singapore, Malaysia, Vietnam, Hongkong dan Taiwan. Sementara pameran di Indonesia sendiri baru pertama kali ini Suwandi gelar secara tunggal.
“Ini adalah pameran tunggal pertama yang saya gelar, sehingga suasana pameran kali ini di buat sederhana dan sedikit berbeda dibanding pameran sebelumnya, sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap dampak dari permasalahan sampah plastik yang kita hadapi saat ini,” jelasnya.
Dengan menampilkan 6 karyanya, Suwandi berharap permasalahan plastik di negeri ini segera teratasi karena dampak plastik yang sangat besar ini membuat keadaan bumi kurang bagus. “Ini semua menjadi PR bagi kita semua untuk bisa menghindari pemakian plastik,” ujarnya.
Sedangkan menurut Sales Manager Artotel Surabaya, Ade berharap berharap pameran tunggal trans plastik kali ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat tentang kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
“Atas dasar keprihatinan dari dampak penggunaan plastik terhadap lingkungan, Suwandi Waeng, seniman asal kota Batu Malang ini memutuskan untuk mengeksplorasi sisi lain dari plastik. Selain mempersoalkan budaya konsumtif dan polusi yang diakibatkan sampah tas plastik, Suwandi Waeng juga ingin membahas aspek lain tentang bagaimana tas plastik digunakan dalam seni lewat eksplorasinya terhadap hubungan antara corak warna, tekstur dan efek-efek yang dihasilkan dari materi tas plastik,” pungkasnya.
Berasal dari tumpukan tas plastik yang dikumpulkan dari rumah dan lingkungan sekitarnya, Suwandi mulai memilih dan memilah berdasarkan warna. Intensitas pengamatannya pada tas plastik mulai nampak menemukan hasil yang sesuai diinginkannya maka dimulailah mengkontruksi elemen-elemen plastik yang dikombinasikan dengan figure potret wajah dengan teknik kolase.
“Hasil dari penataan ini, selanjutnya di foto dan disempurnakan dengan bantuan program photoshop. Di proses finishing, olahan komputer dipindahkan ke kanvas lalu dilukiskan dengan teknik realis. Proses ini lah karya-karyanya bertajuk Expresi Agro, Midnight fantasy dan Over Confidence,” terangnya. [riq]

Tags: