Arumi Ajak Anggota PKK Jatim Berinvestasi di Pegadaian

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian (Persero), Harianto Widodo saat mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Emil Dardak sebelum acara berbuka puasa bersama di kantor wilayah XII PT Pegadaian (Persero).

Surabaya, Bhirawa
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Timur khususnya bagi para anggota PKK dan ibu-ibu rumah tangga untuk gemar manabung, khususnya tabungan emas yang tersedia di Pegadaian. Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur sekaligus istri dari Wakil Gubernur Jatim, Arumi Emil Dardak mengungkapkan tabungan emas bisa dijangkau oleh masyarakat kecil dan bermanfaat cukup besar, karena selain menabung juga bisa berinvestasi emas.
“Menabung di Pegadaian adalah alternatif yang sangat baik, Biasanya investasinya ke sapi, sawah dan itu butuh modalnya besar, kalau inikan kecil. Sehingga semua masyarakat bisa menabung,” terangnya, Selasa (28/5).
Arumi menambahkan tabungan emas ini banyak manfaatnya, karena mampu membantu masyarakat kecil untuk menabung dengan nilai uang yang kecil. Sehingga masyarakat nantinya bisa mendapatkan nilai emas yang besar, jika nilai tabungannya besar dan saat dijual emas tersebut nilainya bertambah.
“Kita bisa nabung berapapun, bahkan kita bisa nabung sebesar Rp6.000 rupiah. Dengan adanya tabungan emas , bisa menjadi solusi yang saya rasa bisa memberikan pilihan pada masyarakat dengan cara yang jauh lebih aman,” jelas Arumi dalam acara berbuka puasa bersama di kantor wilayah XII PT Pegadaian (Persero).
Untuk itu Arumi optimis, tabungan emas bisa menjadi investasi masyarakat pedesaan. “Investasi tidak harus berupa tanah, lahan sawah, rumah atau banyaknya peternakan yang membutuhkan biaya sangat besar. Cukup dari nilai yang kecil juga bisa melakukan investasi untuk masa depan,” katanya.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian (Persero), Harianto Widodo mengatakan akan terus lakukan pengembangan berbagai produk dengan menambah fitur dan layanannya, salahsatunya produk tabungan emas, nantinya bisa dikembangkan untuk transaksi lainnya, misalnya untuk mendapatkan porsi haji. “Kita punya produk Arum Haji, dengan 3,5 gram tabungan emas, sudah bisa mendapatkan porsi haji senilai 25 juta karena antrian panjang, dan semuanya berbasis gadget,” ujarnya.
Sementara terkait dengan persiapan menjelang lebaran, tren yang terjadi adalah meningkatnya nasabah yang melakukan penebusan di Pegadaian. “Menjelang Hari Raya Lebaran tren untuk menebus barang yang digadaikan meningkat. Hampir 98 persen yang digadaikan berupa emas, biasanya mulai signifikan ketika seminggu sebelum Lebaran, kemudian seminggu setelah Lebaran,” tandasnya.
Di Kanwil Surabaya saja, selama empat hari terakhir ini untuk tebusan sudah mencapai Rp23 miliar dan akan terus bertambah. Bahkan secara akumulasi dalam dua pekan terakhir bisa mencapai sekitar Rp 1,5 triliun.
Pola penebusan yang massif menjelang Lebaran menunjukkan adanya kelebihan likuiditas. Selain itu, nasabah juga membutuhkan barang miliknya.
Jadi, kata dia, bukan banyak yang menggadaikan, melainkan justru banyak yang menebus.
“‘Pola ini menjelaskan, bahwa orang yang menggunakan layanan Pegadaian ini bukan orang yang kepepet. Justru ketika Lebaran malah menebus. Kebutuhan untuk menggadaikan bukan untuk pemenuhan konsumtif saja, karena biasanya untuk menambah stok dagangan atau jualan,” tandas Harianto.
Namun untuk menarik kembali para nasabah yang melakukan penebusan, pihaknya juga memiliki program agar nasabah kembali menggadaikan barang miliknya. “‘Jadi bagi yang menebus, kemudian menggadaikan kembali barangnya, kami sudah ada program promo,” jelasnya. [riq]

Tags: