Arumi Bachsin dan Jalaluddin Garap Pemilih Milenial

Putra kedua dari Cagub Khofifah Indar Parawansa, Jalaluddin Mannagalli Parawansa dan artis sekaligus istri Cawagub Emil Dardak, Arumi Bachsin usai nobar film Yowis Ben di Atrium Royal Plaza Surabaya, Sabtu (17/2) malam. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pemilih milenial bakal menjadi rebutan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur kali ini. Putra kedua dari Calon Gubernur (Cagub) Khofifah Indar Parawansa, Jalaluddin Mannagalli Parawansa mulai muncul di publik. Selain itu, artis sekaligus istri Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur Emil Dardak, Arumi Bachsin pun demikian.
Mereka berdua tampak hadir dalam acara nonton bareng (nobar) film Yowis Ben, di Atrium Royal Plaza Surabaya, Sabtu (17/2) malam. Dengan kompak ia mengapresiasi film karya sutradara Fajar Nugros yang dimainkan Youtuber Bayu Skak ini. Selain bergenre humor, Yowis Ben juga mengangkat kearifan lokal Jawa Timur karena menggunakan dialog bahasa keseharian.
“Saya suka film ini, Jawa Timur banget. Dan, Bayu Skak adalah potret anak millennial yang kreatif,” tutur Arumi Bachsin didampingi Jalaluddin.
Arumi mengatakan, mulai dari cara berbicara, budaya sekaligus tempat pengambilan gambar semuanya ada di Jawa Timur. “Film ini saya rasa mencerminkan Jawa Timur banget, seperti mempunyai hubungan emosional dengan aku,” ujar ibu dua anak ini tentang film yang mengambil setting cerita di Malang.
Film Yowis Ben mengangkat kisah tentang keluarga, masa sekolah di SMA, persahabatan hingga romantisme, yang menggunakan dialog bahasa Jawa Timur. Film ini juga melibatkan aktris ibu kota dan aktor baru (lokal) Malang. Bahkan, pelawak senior Cak Kartolo dan Cak Sapari pun turut terlibat dalam film tersebut.
Arumi mengutarakan bahwa kalau ada orang daerah yang bergaya kekota-kotaan tidak ingin dianggap ndeso. Namun, lanjut dia, dengan adanya film ini membuktikan bisa bangga menjadi orang daerah. “Karena setiap daerah punya keunikan sendiri. Saya pikir penting sekali dan cara melestarikan budaya kita juga, kan. Apalagi sekarang ini dunianya tanpa batas,” jelasnya.
Ditanya terkait program ‘Nawa Bhkati Satya’ Khofifah-Emil, Arumi memastikan bahwa industri-industri kreatif akan tertampung didalamnya. Jalannya perekonomian di Jatim itu karena Usaha Kecil Menengah (UKM). “Ini yang menjadi fokus Bu Khofifah dan Mas Emil. Industri kreatif seperti ini pasti akan di support. Apalagi Bonus Demografi 2030 ini anak-anak kreatif lagi ngumpul semua. Jadi anak muda harus kreatif dan kami siap mewadahi,” imbuhnya.
Sementara, Jalal mengharapkan film tersebut bukan hanya menjadi film box officeI. Melainkan juga menjadi inspirasi masyarakat terutama Jawa Timur. “Kami berdua sangat bangga dengan film-film lokal. Karena untuk belajar bahasa yang paling cepat itu memang melalui lagu,” ungkapnya.
Meski tak menjadi juru kampanye, Jalal sangat potensial menggaet pemilih milenial. Selain masih muda, 22 tahun, dia termasuk eksekutif muda yang memiliki jaringan dan luwes dalam bergaul. Jalal siap mendukung penuh karena mengapresiasi ibunya yang ikhlas menanggalkan jabatan Menteri Sosial untuk membangun kesejahteraan masyarakat di kampung halamannya, Jawa Timur.
“Saya mengapresiasi ibu karena berani turun ke kampung halaman, ingin membangun kesejahteraan masyarakat di tanah kelahirannya,” katanya. (geh)

Tags: