Arus Balik Madiun-Surabaya Macet

Sejumlah kendaraan memadati jalur Madiun-Surabaya. Kemacetan mulai terjadi di lokasi Desa Kaligunting, Caruban, Kabupaten Madiun hingga Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.  Akibat kemacetan tersebut, arus lalu lintas berjalan padat merayap.

Sejumlah kendaraan memadati jalur Madiun-Surabaya. Kemacetan mulai terjadi di lokasi Desa Kaligunting, Caruban, Kabupaten Madiun hingga Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Akibat kemacetan tersebut, arus lalu lintas berjalan padat merayap.

Pelabuhan Ketapang Alami Penumpukan Penumpang
Madiun, Bhirawa
Arus balik di jalur Madiun-Surabaya tepatnya di ruas Caruban-Nganjuk pada H+3 Lebaran, Minggu (10/7) mengalami kemacetan lalu lintas kendaraan bermotor dari arah Madiun menuju Surabaya.
Kemacetan tepatnya mulai terjadi di lokasi Desa Kaligunting, Caruban, Kabupaten Madiun hingga Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.
Akibat kemacetan tersebut, arus lalu lintas berjalan padat merayap. Kemacetan diduga akibat banyaknya perlitasan kereta api di jalur tersebut, juga karena tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut saat arus balik.
“Ini kondisinya macet total. Kendaraan hanya bisa berjalan antara 25-30 kilometer per jam,” ujar salah satu pemudik asal Madiun yang akan kembali ke Surabaya, Hestiono.
Menurut dia, akibat kecepatan kendaraan yang hanya 30 kilometer per jam, jarak Madiun-Nganjuk yang biasanya hanya ditempuh satu hingga satu setengah jam, sekarang bisa mencapai tiga hingga lima jam.
“Biasanya dari Madiun sampai Nganjuk hanya memakan waktu satu hingga satu setengah jam, tapi kali ini sampai tiga jam lebih,” kata dia.
Kapolsek Mejayan Polres Madiun Kompol Rokhani di pos pengamanan perlintasan kereta api wilayah Kaligunting mengatakan, kemacetan arus kendaraan terjadi dari arah Madiun menuju Surabaya. Titik kemacetan mulai terjadi di kawasan Caruban, Desa Kaligunting hingga perbatasan Saradan-Wilangan.
“Kemacetan terparah terjadi di sekitar perlintasan kereta api di wilayah Kaligunting dan tanjakan Nampu, Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan,” kata dia.
Hasil pantauan, jumlah kendaraan roda empat dan bus yang melintas mencapai 3.500 unit per jam, sedangkan kendaraan roda dua mencapai 4.000 unit per jam.
Sesuai prediksi, puncak arus balik di jalur Madiun-Surabaya akan terjadi pada Minggu (10/7). Diperkirakan, kemacetan berlangsung hingga Minggu malam karena pada Senin (11/7) para pegawai baik negeri mauun swasta sudah kembali masuk kerja.
Karena itu petugas mengimbau para pemudik untuk bersabar dan tetap mematuhi peraturan lalu lintas selama berkendara.
Sementara, kendaraan arah Surabaya menuju Madiun terpantau ramai lancar. Hanya terdapat beberapa titik terjadi penumpukan kendaraan.

3.600 per Jam Kendaraan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Situbondo mencatat sebanyak 3.600 mobil dan motor per jam yang melintas di jalan raya Pantura Situbondo pada puncak arus balik pada H+3 Lebaran.
“Jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di jalan raya Pantai Utara (Pantura) Situbondo mulai meningkat sejak Sabtu (9/7) pagi. Dan hari ini (kemarin) puncak arus balik volume kendaraan yang melintas juga terus bertambah,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin di Situbondo, Minggu (10/7).
Ia menyebutkan, jumlah kendaraan roda dua yang melintas di Pantura Situbondo rata-rata setiap satu jamnya 1.800  motor. Sedangkan kendaraan roda empat atau mobil pribadi juga tidak jauh berbeda, yakni setiap satu jam rata-rata 1.800 kendaraan atau 30 mobil pribadi yang melintas per menit, sehingga jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat rata-rata perjam sebanyak 3.600 kendaraan yang melintas.
Jumlah kendaraan yang melintas, kata dia, didominasi pemudik yang akan balik dari kampung halamannya menggunakan sepeda motor dari arah Banyuwangi ke Surabaya.
“Arus balik kami perkirakan akan terus meningkat hingga Senin (11/7) dini hari. Dan rata-rata pengendara roda dua dari arah Banyuwangi-Surabaya, kabupaten/kota tetangga atau lokal. Sedangkan kendaraan roda dua dari arah Surabaya-Banyuwangi tercatat juga menuju Pulau Bali,” tuturnya.
Kepala Dishubkominfo juga mengimbau kepada para pemudik yang melintas di jalan raya Pantura Situbondo agar lebih berhati-hati saat berkendara, selain volume kendaraan pemudik terus bertambah dan ramai juga karena banyak pengendara roda dua lokal yang masih berlebaran.

Lonjakan di Pelabuhan Ketapang
Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry Ketapang Shandi Nugroho mengatakan puncak arus balik pemudik di Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana Bali pada H+2 Lebaran 2016 atau Sabtu (9/7) hingga Minggu (10/7).
“Terjadi lonjakan penumpang yang signifikan sejak kemarin yang diprediksi menjadi puncak arus balik di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk,” katanya di Kabupaten Banyuwangi, Minggu (10/7).
Data di Pelabuhan Ketapang tercatat sejak Sabtu (9/7) pukul 08.00 hingga Minggu pukul 08.00, jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 31 unit dengan jumlah 194 perjalanan atau trip.
“Jumlah penumpang yang telah diseberangkan sebanyak 49.280 orang, kemudian 7.312 unit kendaraan roda dua, dan sebanyak 5.722 unit kendaraan roda empat,” tuturnya.
Menurut dia, data tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan pada H+1 Lebaran 2016 atau Jumat (8/7) dengan kapal yang beroperasi sebanyak 28 unit dan puluhan kapal tersebut melakukan 202 trip.
“Selanjutnya jumlah penumpang yang diseberangkan sebanyak 39.936 orang, 5.175 unit kendaraan roda dua, dan 4.908 kendaraan roda empat,” paparnya.
Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk pada 9 Juli 2016 pukul 08.00 hingga 10 Juli 2016 pukul 08.00 tercatat jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 31 unit dengan jumlah 190 perjalanan.
“Penumpang yang sudah diseberangkan sebanyak 33.079 penumpang, 2.125 kendaraan roda dua, dan 4.851 kendaraan roda empat,” ujarnya.
Ia menjelaskan puncak arus balik di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk terjadi pada 9-10 Juli 2016 seiring dengan habisnya masa libur Lebaran karena seluruh pegawai mulai beraktivitas pada Senin (11/7).
“Kami telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi puncak arus balik di antaranya dengan menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengurai kemacetan dan penumpukan kendaraan di area parkir pelabuhan, serta menambah loket penjualan tiket untuk penumpang,” ucapnya, menambahkan.
PT ASDP Ketapang menyiagakan sebanyak 48 armada kapal untuk melayani penumpang dan kendaraan selama masa angkutan Lebaran 2016, serta perbaikan infrastruktur sejumlah dermaga di Pelabuhan Ketapang untuk meningkatkan kapasitas daya angkut juga sudah selesai. [dar,har,mb12]

Rate this article!
Tags: