Asah Kemampuan Mahasiswanya Lewat KKN Tematik

Rektor ITS periode 2019 – 2024 Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng diambil sumpahnya saat pelantikan.

Surabaya, Bhirawa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberangkatan mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, Senin (22/4). KKN Tematik ini menjadi salah satu wujud pengabdian masyarakat dengan menerapkan ilmu yang selama ini mereka pelajari saat di bangku kuliah.
Rektor ITS Prof Dr Mochamad Ashari mengungkapkan, KKN tematik ini melatih kemampuan mahasiswa untuk bisa bersinergi dalam kelompok, serta mengasah kepekaan sosial mahasiswa terhadap masyarakat. “Selama pelaksanaan KKN nanti, kalian para mahasiswa akan membawa nama ITS, jadi manfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat,” tutur guru besar Teknik Elketro ini.
Ia juga menjelaskan, sejak pembentukan kembali kurikulum KKN pada 2018 lalu, capaian pembelajaran yang ditekankan bagi mahasiswa lebih mengarah pada capacity building. Arahan ini bertujuan agar mahasiswa bisa membantu meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang dituju nantinya. Misalnya, ITS membantu kegiatan belajar siswa sekolah dasar melalui pembuatan aplikasi-aplikasi. Kalau KKN sebelumnya lebih ditekankan pada pembangunan fisik. “Tunjukkan bahwa anda adalah mahasiswa terbaik ITS,” tandas dosen yang akrab disapa Ashari ini menyemangati.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng menjelaskan, KKN tematik ini terdapat pada mata kuliah Wawasan dan Aplikasi Teknologi. Saat ini, mata kuliah tersebut diikuti oleh mahasiswa jenjang S1, D3, dan D4 sebanyak 745 mahasiswa yang terbagi dalam 90 kelompok.
Setiap kelompok, menurut Heru, memiliki dosen pembimbing masing-masing. “Dosen-dosen tersebut sudah memiliki pengalaman di daerah yang ditargetkan pengembangannya,” lanjut guru besar Teknik Kimia ini.
Program KKN tematik sendiri, kata Heru, menuntut mahasiswa untuk menggali masalah dan potensi daerah, serta membuat dan merencanakan proyek yang akan dikembangkan pada masyarakat daerah tersebut. Sehingga nantinya, riset data tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan KKN selama lima hingga tujuh hari di daerah-daerah lingkup Surabaya. “Jadi selama rentang waktu tersebut mahasiswa benar-benar fokus mengembangkan masyarakat, tidak meriset data lagi,” terangnya.
Heru berharap, KKN tematik ITS ini dapat dirasakan manfaatnya pada seluruh lapisan masyarakat. “Untuk Surabaya pada khususnya, serta Indonesia pada umumnya,” ucanya. Ia juga berharap program-program solutif yang dibawa mahasiswa dapat meminimalisasi masalah yang terjadi pada daerah yang dituju.
Antusiasme program KKN ini pun juga terlihat pada para mahasiswa. Salah satu mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, Hermawan Chairul Alim mengaku, pembekalan saat pemberangkatan KKN tematik ini penting bagi mahasiswa ITS untuk persiapan menghadapi KKN nantinya. “Pelepasan ini supaya kita lebih yakin dan mantap untuk menjalani KKN ke depannya,” ungkapnya. [ina]

Tags: