
Asandra Salsabila menjadi pemateri diskusi Malang Creative Center (MCC) Masa Depan Ekonomi Kreatif.
Pro dan kontra kemunculan Artificial Intelegent (AI) semakin berkembang di masyarakat. Utamanya para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) yang menganggap penggunaan AI bisa menjadi ancaman bagi mereka dikarenakan penggunaan AI dapat mencuri konten milik pelaku ekraf.
Data Consultant, Asandra Salsabila angkat suara mengenai pro dan kontra AI. Menurutnya AI bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Sebab apabila dimengerti dan dimanfaatkan dengan baik, sebenarnya AI malah justru dapat memaksimalkan potensi pelaku ekraf.
“Justru AI itu harus dirangkul, dimengerti, dan dibuat sebagai skill,” kata Sandra saat mengisi diskusi Malang Creative Center (MCC) Masa Depan Ekonomi Kreatif di Kota Malang yang digelar di Hotel Aria Gajayana, Jumat (17/11).
Sandra memaparkan bila pemanfaatan AI yang bisa membantu usaha ekraf adalah sebagai software house, agensi AI model, dan data management. Sedangkan diungkapkan Sandra bila pemanfaatan seperti ini belum banyak di Kota Malang.
“Seperti di Jakarta, dalam bisnis food and beverage seperti bakery local sudah main aplikasi big data, data analysis User Interface (UI) research. Dengan begitu mereka sangat berkembang dari sisi teknologi,” jelasnya.
Di Yogyakarta, sambung Asandra, banyak kreatif agency yang membuat AI sendiri. Dengan adanya MCC, para ekraf di Kota Malang mempunyai kesempatan tersebut. Kota Malang sebagai Kota Pendidikan, bisa memakai AI di MCC.
“Yang bisa di ekspos, yang bisa kita jual di Malang adalah SDM nya. Di Kota Malang bisa kita bangun desain agency, karena Malang terkenal sebagai Kota desain agency,” tegasnya.
Sebenarnya fasilitas di Malang Creative Center (MCC) sudah cukup memadai untuk warga Kota Malang yang ingin mempelajari AI lebih dalam. Bahkan mereka bisa dengan lelusa memanfaatkan IT lab di MCC secara gratis untuk mengembangkan pengetahuan dan skill.
“Saya melihat ada opportunity bagus sekali untuk sumber daya manusia di Malang karena ini kota pendidikan, sehingga belajar data dan AI itu sangat bisa dilakukan,” pungkas Sandra. [bed]