Asesor Bakal Lengkapi SMK Mini dan Khusus

2-gus ipul (10)Dindik Jatim, Bhirawa
Lulusan SMK Mini dan SMK Khusus bakal ditunjang dengan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang baru saja didirikan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Sejumlah asesor dari TUK tersebut akan diterjunkan untuk menguji peserta didik sebelum dinyatakan berhak menerima sertifikasi kompetensi.
Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi mengatakan, program SMK Mini yang didirikan di pesantresn serta SMK Khusus yang didirikan di daerah plosok dan daerah potensial merupakan upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam pelaksanaannya, Dindik Jatim akan melibatkan TUK yang melekat pada UPT Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Kejuruan (PPPK). “Itu sudah kita siapkan dan akan kita optimalkan fungsinya untuk mendukung program SMK Mini serta SMK Khusus. Asesor yang ada di masing-masing TUK akan kita terjunkan ke lokasi,” tutur Harun saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/8).
Meski sistem pembelajarannya hanya berlangsung enam bulan, lulusan SMK khusus ini dijamin berkualitas dan kompetitif. Hal ini tidak terlepas dari standar kompetensi yang diberikan serta keterlibatan perguruan tinggi serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Diberitakan sebelumnya, SMK khusus ini akan dibuka di daerah terpencil yang memiliki  jarak lokasi sekolah ke ibukota kecamatan sekitar 35 km. Kondisi infrastruktur belum memadai dan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah. SMK khusus daerah terpencil ini akan dilaunching awal tahun 2015. Sebagai rintisan awal, ada 20 SMK yang masing-masing dianggarkan Rp 250 juta.
Kepala UPT PPPK Dindik Jatim Drs Sumardijono MSi menambahkan, saat ini telah ada lima bidang yang resmi menjadi TUK. Antara lain akuntansi, tata boga, tata busana, kecantikan dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Selain lima bidang yang sudah resmi, dia juga telah mengusulkan lima bidang lainnya untuk menjadi TUK.
Kelima bidang tersebut antara lain las listrik, mesin bubut manual, mesin press manual, otomotif dan Computer Numerical Control (CNC) press dan bubut. Diperkirakan pada pertengahan bulan ini, kelima bidang tersebut akan menyusul menjadi TUK.
“TUK ini akan berkerjasama lagi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bawah Kemendikbud RI sebagai lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikas,” kata dia.
Secara terpisah, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf juga menegaskan pendirian SMK khusus akan diprioritaskan untuk wilayah kepulauan. Seperti Pulau Bawean, Kangean dan pulau-pulau lain di Madura akan menjadi prioritas utama. Menurut dia, SMK Khusus ini menjadi bagian persiapan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada 2015.
“Kita akan bersaing dengan negara lain, jadi harus dipersiapkan sekarang” kata dia saat mendatangi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Gus Ipul mengingatkan menjelang AFTA seperti sekarang, banyak negara tetangga yang kursus Bahasa Indonesia. Mereka ada dari Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, Vietnam. Keseriusan mereka mengikuti kursus Bahasa Indonesia, imbuh Gus Ipul, dipastikan bagian upaya bisa bekerja di Indonesia. “Ini harus disikapi. SMK Khusus salah satu upaya menghadapi AFTA,”katanya.[tam]

Keterangan Foto : Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf

Tags: