Aset Jamkrida Naik Rp1,9 Miliar

Sekdaprov Jatim Selaku Komisaris Utama Jamkrida Jatim di RUPS Jamkrida Jatim Tahun Buku 2014 di Hotel Mercure Surabaya.

Sekdaprov Jatim Selaku Komisaris Utama Jamkrida Jatim di RUPS Jamkrida Jatim Tahun Buku 2014 di Hotel Mercure Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Kinerja PT Jamkrida sebagai penjamin kredit bagi UMKM menujukkan grafik meningkat, terbukti total plafond kredit yang dijamin oleh PT Jamkrida sebesar Rp. 710,33 miliar. Nilai ini mengalami kenaikan  Rp 185,28 miliar ( 35,29 %) dibanding tahu 2013 sebesar Rp 525,05 miliar.
Selain itu Total aset PT.Jamkrida Jatim posisi 31 Desember 2014 sebesar RP 181,80 miliar. Mengalami peningkatan  sebesar Rp 1,95 miliar ( 1,08 %) dari tahun 2013 sebesar Rp 179,85 miliar. Peningkatan aset bersumber dari penerimaan imbal jasa penjaminan dan pendapatan investasi.
Penjaminan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 999,17 miliar, naik Rp 260,11 miliar (35,19 %) dibanding th 2013 sebesar Rp 739,06 miliar. UMKM yang dijamin th 2014 sebanyak 27,565 nasabah, meningkat 20,57 % atau 4,702 nasabah jika dibandingkan th 2013 yaitu 22.863 nasabah. Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM sebanyak 82.387 orang di th 2014, dibanding th 2013 68.153 orang tenaga kerja, berarti meningkat 14.234 (20,89 %).
“Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan jaminan kredit kepada UMKM dengan lebih baik,” kata  Dirut PT Jamkrida Drs Ec Achmad Nur Chasan, MM saat ditemui di acara RUPS pada Rabu malam (13/5) di Hotel Mercure Surabaya.
Dalam RUPS yang dihadiri para pemegang saham PT Jamkrida Jatim, anggota Dewan Komisaris, dan Direksi PT Jamkrida Jatim itu juga membahas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) atau Business Plan th 2015. Diantaranya, prognosa total aset Rp 216 miyar, target penjaminan kredit Rp 1 trilyun, prognosa investasi Rp 204 milyar. Sedangkan jumlah UMKM yang akan dijamin 2015  41.667 UMKM dan akan menyerap tenaga kerja 125 ribu orang.
Sementara itu Sekdaprov Jatim DR. H Akhmad Sukardi, MM yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jamkrida Jatim menjelaskan pertumbuhan laba bersih PT Jamkrida Jatim cenderung menurun, tahun buku 2014 sebesar Rp 2,11 miliar, dibanding laba tahun 2013 mencapai Rp. 3,94 milyar berarti menurun Rp 1,83 miliar (46,44 %).
Laba yang cenderung menurun ini akan dijadikan sinyal bagi Direksi untuk segera mengambil langkah strategis agar kondisi ini tidak semakin memburuk di tahun Buku 2015. “Saya berharap seluruh direksi dan karyawan bisa bekerja lebih baik lagi,” katanya.
Tahun Buku 2014 ini merupakan tahun kelima operasional PT Jamkrida Jatim yang didirikan dan mulai operasional sejak 15 Januari 2010. Hasil kinerja tahun 2014, modal kerja yang disetor Rp 155 milyar, total aset Rp 181,80 miliar, penjaminan kredit Rp 710,33 miliar disalurkan kepada 27.565 UMKM, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 82.387 orang. Pembayaran klaim Rp 18,13 miliar, dan penerimaan subrogasi Rp 4,34 miliar.
“Hal ini berpengaruh terhadap penurunan modal sendiri/ ekuitas menjadi Rp 164,49 miliar. Maka, akan dilakukan evaluasi terhadap peluang, hambatan atau permasalahan operasional, selanjutnya dicarikan jalan keluar dan ditindak lanjuti oleh manejemen,” kata Sukardi.
Sementara itu, Asisten Sekdaprov Jatim bidang Ekonomi Ir Hadi Prasetya M Eng, yang mewakili Gubernur Jatim sebagai pemegang saham kendali mengatakan, pemerinah memahami bahwa Jamkrida tidak dituntut suatu keuntungan karena bukan merupakan lembaga yang profit oriented. Sehingga ketika laba menurun dari tahun lalu, Gubernur tidak mempermasalahkan. Bahkan Pemprov menilai secara umum kinerja Jamkrida cukup bagus.
Jamkrida Jatim yang dibentuk pertama di Indonesia ini diharapkan mempunyai konsep yang lebih dari sekedar asuransi, karena gubernur ingin menunjukkan adanya pertumbuhan inklusif. Ketika Jamkrida diluncurkan banyak sekali kegiatan usaha yang fisible tapi tidak bankable sehingga Jamkrida bisa berperan aktif memberikan dukungan, yang bisa membedakan dengan askrida atau askrindo.
“Jamkrida yang mengemban fungsi sebagai penjamin untuk meningkatkan akses suatu kewirausahaan yang sudah berkembang atau baru merintis usaha yang fisible tapi tidak bankable, menjadi memungkinkan untuk dikembangkan melalui fasilitas Jamkrida,” ujarnya..
Saat ini perkreditan yang sedang digalakkan melalui bank-bank di Jatim cukup meningkat dengan berbagai kompetisi dalam memberikan fasilitas, bunga pinjaman, dan lain sebagainya.
Jamkrida sebagai bank yang bisa dikendalikan oleh Pemprov Jatim diharapkan bisa memberikan bunga yang jauh lebih rendah khususnya untuk target pembinaan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM.  Dalam hal memberdayakan UMKM selain semakin lama penyaluran kredit semakin meningkat, pemberdayaan ekonomi makin lama menjadi makin inovatif.
UMKM mempunyai kesempatan luas dalam seluruh proses ekonomi, mulai proses produksi, distribusi, sampai penyimpanan, semua kegiatan itu saling terkait. “UMKM Jatim diharapkan dengan pembiayaan kredit dari bank Jatim maupun bank UMKM  bisa mengambil segmen itu, baik yang sudah berkembang atau pengusaha pemula. PT Jamkrida tidak terlalu meraup keuntungan/ profit tapi perlu sustainability tapi tetap memberikan suatu ruang pengembangan yang cukup. [wwn]

Rate this article!
Tags: