Puluhan Pelajar Diciduk Satpol PP Kota Pasuruan

Petugas Satpol PP Kota Pasuruan mendata puluhan pelajar yang terjaring razia saat jam belajar berlangsung, Selasa (13/12). [Hilmi Husain]

Petugas Satpol PP Kota Pasuruan mendata puluhan pelajar yang terjaring razia saat jam belajar berlangsung, Selasa (13/12). [Hilmi Husain]

(Asik Bermain Game Online)

Kota Pasuruan, Bhirawa
Puluhan pelajar di Kota Pasuruan terjaring razia Satpol PP Kota Pasuruan, Selasa (13/12). Dalam razia itu, petugas mendapati puluhan pelajar pria dan pelajar putri sedang asyik dengan permainan game online saat jam sekolah.
Tak pelak puluhan pelajar tersebut tak berkutik, mereka tak menduga aksi membolos yang dilakukan diketahui dan harus pasrah di bawa ke Mako Satpol PP Kota Pasuruan untuk di data serta diberi pembinaan.
Kepala Satpol PP Kota Pasuruan M Yunus Ilyas menyampaikan razia ini digelar selain banyaknya keluhan masyarakat, juga adanya informasi maraknya pelajar yang keluyuran saat jam pelajaran. “Setelah adanya informasi itu, kami langsung bergerak dan melakukan razia. Ternyata benar, puluhan pelajar nongkrong sambil main game online saat jam sekolah. Termasuk pula di hutan kota jika jam-jam sekolah banyak pelajar nongkrong. Saat kami razia hari ini, kami dapati puluhan pelajar,” ujar M Yunus Ilyas.
Menurutnya, razia ini sengaja di gelar untuk menjaga generasi muda agar berdisiplin dalam sekolah. Makanya, petugas Satpol PP melakukan penyisiran di sejumlah lokasi-lokasi yang biasa dijadikan tempat membolos.
“Tak sepatutnya mereka melakukan kegiatan di luar jam pelajaran tanpa sepengatahuan dan seijin sekolah. Jikapun harus berada diluar, mereka wajib menunjukan bukti dari sekolah. Kalau memang tak bolos, seharusnya setelah pulang sekolah langsung pulang ke rumah dan berganti pakaian. Baru setelah itu bermain atau berkumpul dengan teman,” kata M Yunus Ilyas.
Ke empat puluh pelajar itu pun kemudian dilakukan pendataan serta disuruh mendatangani surat tidak mengulangi perbuatannya. Guru dari sekolah para siswa tersebut diminta untuk menjemput para siswanya.
“Yang tertangkap kami buatkan surat pernyataan agar ada efek jera. Kami tak akan memberlakukan hukuman atau sanksi, melainkan hanya memberikan pengarahan dan pembinaan. Selebihnya pihak sekolah yang menentukan,” tegasnya.
Salah satu siswa yang terjaring razia di game online di Jalan Panglima Sudirman, Roni menolak dikatakan membolos. Karena ia mengaku jika sekolahnya pulang lebih awal.
“Tadi saya itu pulang lebih awal, sebab disekolah ada persiapan HUT sekolah. Jadi pulangnya lebih dulu sekitar pukul 08.30 WIB,” kata Roni siswa kelas 11 asal salah satu SMK Negeri di Kota Pasuruan. [hil]

Tags: