Askrida Target Perolehan Premi Rp10 Miliar

PT Asuransi Bangun Askrida siap dalam menyalurkan premi penyaluran kredit kepada BPR.

PT Asuransi Bangun Askrida siap dalam menyalurkan premi penyaluran kredit kepada BPR.

Surabaya, Bhirawa
PT Asuransi Bangun Askrida berekspansi dalam mentargetkan perolehan premi yakni sebesar Rp10-Rp15 miliar dengan metode penjaminan kredit, khususnya untuk usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Jatim.
Perusahaan asuransi umum, yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh 26 permintah provinsi ini bekerjasama dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah (Perbamida) sebagai upaya untuk memberikan penjaminan kredit kepada setiap BPR yang bekerjasama dalam menyalurkan kreditnya ke UMKM. Tujuan dari kerjasam itu untuk mentransformasi Bank Pembangunan Daerah agar lebih memberi kontribusi yang riil terhadap usaha rakyat yang saat ini sangat membutuhkan suntikan dana segar.
Presiden Direktur Asuransi Bangun Askrida, Didiet S. Pamungkas mengungkapkan Jatim diharapkan dapat berkontribusi dalam penyaluran premi penjaminan kredit senilai Rp10-Rp15 miliar dalam periode September hingga akhir 2015. Perkiraan target tersebut masuk sebagai  kategori tinggi, karena pasar di Jatim untuk kredit UMKM melalui bank prekreditan rakyat diklaim memiliki potensi sangat besar.
“Potensi Jatim sangat besar, terlebih di sektor usaha mikro kecil dan menengah yang terus mengalami pertumbuhan secara signifikan. Sedangkan untuk masing-masing daerah memiliki kemampuan yang berbeda-beda, antara satu daerah dengan daerah yang lain memiliki keuinikan tersendiri,” ujarnyanya, Senin (14/9) kemarin.
Di Jatim, sambung dia, untuk usaha UMKM sektor produktif diproyeksikan menjadi pemasok utama yang banyak menjaminkan kreditnya baik di produksi pertanian, pertambangan maupun infrastruktur. Sedangkan, usaha di bidang produksi berkelanjutan lebih berisiko ketimbang kredit untuk sektor konsumtif.
“Saat ini kami sedang memetakan kerjasama ini, agar kedepannya  mampu menjadi jawaban dari minimnya penyaluran kredit perbankan daerah terhadap sektor UMKM di paruh pertama tahun ini. Sebab saat ini, sejumlah kalangan masih belum yakin untuk mengeksekusi usaha di tengah perlambatan ekonomi. Sama dengan perbankan, yang masih dilanda keresahan akan kredit bermasalah atau  non performing loan yang belum tertekan maksimal,” tuturnya.
Dengan adanya penjaminan kredit maka daerah diproyeksikan akan lebih berkembang dan usaha penopang daerah semakin bergeliat. Pasalnya, Bank Perkreditan Rakyat akan lebih aman menyalurkan kredit kepada UMKM dengan asuransi kredit. [wil]

Tags: