ASN Harus Berkinerja Istimewa dan Bermakna

Wali Kota Mas’ud Yunus menunjukkan hasil evaluasi peserta Diklat. [kariyadi/bhirawa]

(Pesan Wali Kota)

Kota Mojokerto, Bhirawa.
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menghadiri  penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV angkatan CIV tahun 2016 di Pendopo Graha Praja Wijaya Kantor Pemkot Mojokerto, Senin (8/8) kemarin. Penutupan ini merupakan rangkaian berakhirnya Diklat yang berlangsung mulai tanggal 13 April sampai dengan 28 Juli 2016 bertempat di Gedung Diklat Kota Mojokerto.
Sebanyak 30 orang peserta dengan rincian 16 orang pejabat eselon IV dan 14 orang fungsional umum yang lulus seleksi Diklat PIM IV mengikuti lima tahap pembelajaran selama Diklat. Lima tahap itu meliputi, tahap diagnosa kebutuhan organisasi, tahap membangun komitmen organisasi, tahap merancang dan membangun, tahap laboratorium kepemimpinan dan tahap evaluasi.
Endri Agus Subianto, Kepala BKD Kota Mojokerto menuturkan, kedisiplinan peserta saat mengikuti pelajaran maupun di dalam asrama sangat baik. Animo peserta sangat antusias dalam menerima materi dan mengikuti materi sehingga hasilnya dapat diserap dengan baik.
Berdasarkan hasil sidang evaluasi kelulusan oleh tim akademis dari Badan Diklat Provinsi Jatim yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 1 Agustus 2016 di Badan Diklat Provinsi Jatim. Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV angkatan CIV tahun 2016 diperoleh hasil lulus 100%.
”Dengan rincian sangat memuaskan lima orang, memuaskan 19 orang, cukup memuaskan enam orang,” jelasnya.
Kepala Bidang Diklat Kepimimpinan Provinsi Jatim, Bagus Pujiono, yang mewakili Kepala Badan Diklat Provinsi Jatim menuturkan, inti dari dilaksanakan Diklat Kepimimpinan yaitu ingin melahirkan kepemimpinan yang transformatif dan inovatif.
”Maka saya tekankan kembali bahwa inovasi menjadi tuntutan publik saat ini. Dengan kata lain, apabila birokrasi berhenti berinovasi maka akan terjadi stagnan. Inovasi dapat terus tumbuh apabila kita peka membaca situasi, menangkap peluang dan menganalisa kebutuhan serta berpikir kreatif untuk mencari solusi,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus  mengatakan, pemimpin sejatinya adalah pelayan masyarakat. ”Karena itu kalau kita sudah masuk didalam lingkungan birokrasi maka di dalam pikiran kita harus sanggup menjadi pelayanan masyarakat,” tutur wali kota.
Ditegaskan Wali Kota Mas’ud Yunus, PNS atau yang sekarang bernama ASN harus berusaha memberikan pelayanan yang optimal dan pelayanan yang prima. Bagaimana masyarakat itu harus mendapatkan kepuasan terhadap apa yang kita lakukan di dalam memberikan pelayanan.
”Kita harus mencari terobosan, inovasi dan solusi apabila menghadapi kesulitan. Jangan yang mudah dipersulit. Mempersulit pelayanan itu bertentangan dengan prinsip-prinsip agama dan aturan,” jelasnya.
Wali kota berharap para lulusan Diklat kepemimpinan ini hendaknya bisa bekerja secara profesional dan netral. Selanjutnya harus loyal sistem. Wali kota juga menekankan ASN di Kota Mojokerto harus berkinerja yang istimewa dan bermakna.
”Artinya, kinerja yang hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat dan membanggakan. Kinerja istimewa yang bermakna, jadi apa yang dikerjakan dapat diapresiasi berbagai pihak. Contohnya kita mendapatkan Adipura Kirana, karena Kota Mojokerto selalu bersih dan alun-alunnya bersih dan indah dapat dirasakan semua orang,” lanjutnya. [kar.adv]