ASN Ikut Rapid Tes Covid-19 di Setda Sidoarjo

Banyak ASN di Setda Sidoarjo merasa berdebar-debar perasaanya saat menunggu hasil dari rapid tes Covid-19. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Dimotori oleh Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, melakukan rapid tes untuk pencegahan Covid-19, kepada semua ASN yang ada di lingkungan Setda Sidoarjo, selama sehari, pada Rabu (15/7) kemarin.

Tidak itu saja, mereka yang termasuk non ASN, tenaga kebersihan dan pegawai kantin di lingkungan Setda Sidoarjo juga dilibatkan, pada acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu.

“Karena kita ingin mencegah penularan Covid-19, bila ada yang sampai reaktip, tentunya bisa segera melakukan isolasi diri, sehingga tak sampai menularkan pada yang lain,” komentar Kasubag Kepegawaian Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo, Muathofi Al Mahali, di lokasi rapid tes di ruang Delta Graha Setda Sidoarjo.

Banyak ASN maupun non ASN yang mengutarakan perasaan kekhawatirannya mengikuti tes tersebut. Sampai ada yang mengalami greges atau adem panas sebelum mengikutunya.

Apalagi tinggal menunggu detik-detik hasil tes. Namun setelah mendapat kertas, yang berisi hasil tesnya non reaktip, dirinya menarik nafas dalam-dalam karena merasa lega.

“Saya itu khawatir dampak sosial kalau seandainya reaktif. Bisa-bisa keluarga saya dikucilkan di masyarakat,” ungkap ASN perempuan tersebut.

Perasaan yang ia alami, juga banyak dialami oleh ASN lain yang juga ikut rapid tes. Ada juga, karena merasa sangat tegang, sampai saat jemarinya ditusuk jurum oleh petugas, tidak bisa mengeluarkan darah. Sampai sempat dicoba tiga kali baru keluar darahnya. Oleh petugas, ia diminta agar tenang dan rilek. Sebab kalau tegang, darahnya tidak bisa keluar.

Musthofi mengatakan kegiatan rapid tes bagi ASN di lingkungan

Setda Sidoarjo itu, sudah dilakukan dua kali ini. Pertama sekitar Bulan April kemarin, namun hanya diikuti golongan pejabatnya saja. Sementara pad rapid tes yang kedua ini, diikuti semua ASN di 9 Bagian yang ada di Setda Sidoarjo tanpa terkecuali.

Seperti kalangan Kasubag, Kabag, Asisten, Staf Ahli Bupati, bahkan juga Sekretaris Daerah.

Namun karena kesibukan tugas, tidak semua pejabat bisa mengikutinya.

“Dalam rapid tes kedua ini kita anggarkan untuk bisa melayani 275 orang,” katanya. Karena kegiatan ini untuk pencegahan Covid-19, untuk menjaga kesehatan bersama-sama, maka disampaikan Musthofi, ASN sebenarnya wajib untuk mengikutinya.

“Kalau ada yang sampai takut, sehingga tidak mau ikut, akan kita lakukan pendekatan,” katanya. Kalau misalnya ingin melakukan rapid tes secara mandiri, dipersilahkan. Konsekwensinya, harus mengeluarkan biaya sendiri.

Pada pukul 12.00 WIB acara tersebut selesai. Malah awalnya diperkirakan baru selesai pada pukul 12.30 WIB. Karena masih ada beberapa ASN yang tidak bisa mengikutinya.

Setahu Musthofi, ada dua peserta yang hasilnya reaktif. Namun, pihaknya belum mendapatkan rekap tertulis dari petugas Dinkes Kab Sidoarjo.

Diterangkan oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, hasil tes yang sudah disampaikan pada ASN tersebut, berlaku selama 14 hari kedepan, sejak dilakukan rapid tes.

Para ASN diharapkan agar selalu menjaga protokoler kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tidak gampang terserang penyakit. [kus]

Tags: