ASN Masuk Data BST Kemensos, Dinsos Situbondo Janji Tunda Pencairan

Petugas Pos Indonesia bersama personil polisi saat memferivikasi warga penerima BST dari Kemensos RI di Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Program bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial secara resmi sudah mulai dilaksanakan sejak kemarin lusa. Khusus di Kabupaten Situbondo, dalam pelaksanaannya ada kesalahan data yang diterima salah satu ASN berprofesi sebagai orang bidan bernama Yuanita Kusuma Wardani. Wanita ini meminta kepada Tim Gugus Penanganan Percetapan Covid 19 Kabupaten Situbondo, agar BST yang memasukkan namanya sebagai penerima bantuan segera dialihkan kepada yang lebih berhak.
Menurut Yuanita Kusuma Wardani, ia sudah lama tercatat sebagai seorang ASN Pemkab Situbondo namun baru kali ini namanya masuk dalam daftar peneima bantuan sosial. Ia sengaja mendatangi tempat penyaluran BST Kemensos untuk meminta namanya dialihkan kepada warga yang berhak menerima bantuan BST. “Saya mendapatkan undangan sebagai penerima bantuan. Karena merasa tidak pantas saya memilih mendatangi panitia agar bisa dialihkan kepada warga yang lebih berhak,” papar Yuanita Kusuma Wardani.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi menjelaskan, jika aparatur sipil negara (ASN) tercatat sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, instansinya akan menunda pencairan bantuan tersebut. Selanjutnya, tegas Abu Bakar, Dinsos Kabupaten Situbondo akan mengalihkan kepada warga yang berhak menerima. “Ya akan secepatnya kami tunda pencairannya. Selanjutnya temuan ini akan kami dilaporkan kepada Kemensos RI,” tutur Abu Bakar Abdi.
Pria yang kini merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo itu menambahkan, ada nama yang tidak layak menerima BST yang juga seorang ASN, terpaksa dipending. “Ya nama salah satu ASN itu langsung kami laporkan kepada Kemensos. Langkah selanjutnya, nama ASN itu akan kami dialihkan kepada masyarakat yang layak menerima. Terutama bagi warga berstatus terdampak Covid-19,” tegas Abu Bakar Abdi.
Abu Bakar juga meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan atau mengadukan ke Dinas Sosial Kabupaten Situbondo, manakala ada keluarga penerima manfaat BST Kemensos, yang berasal dari keluarga ekonomi mampu atau ASN. Dengan adanya temuan seorang ASN masuk sebagai penerima BST Kemensos RI, kami harus mengeluarkan himbauan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. “Ini mengggunakan data lama. Untuk itu saya meminta masyarakat mengadukan ke Dinsos Situbondo atau call center 08526118115,” ujar Abu Bakar.
Seperti disebutkan kemarin, hari pertama penyaluran BST Kemensos RI di Kabaupaten Situbondo dimulai di halaman belakang Pemkab Situbondo. Penerima BST angkatan pertama diterima 512 warga yang berasal dari Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. (awi)

Tags: