ASN Sidoarjo WFH saat Peringatan Satu Abad NU

Arif Mulyono SSTP MAP

Dishub, Satpol PP, DLHK dan BPBD tetap WFO

Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo mengeluarkan kebijakan khusus saat hari H pelaksanaan peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), yang acaranya dipusatkan di Stadion Gelota Delta Sidoarjo. Yakni mewajibkan seluruh ASN dan non ASN untuk work from home (WFH) pada, Selasa (7/2) nanti.
Surat Edaran terkait mekanisme kerja ASN di Pemkab Sidoarjo itu, telah ditanda tangani Bupati Sidoarjo, H Ahmad Muhdlor Ali, pada 30 Januari 2023. Surat edaran ini selain kepada pimpinan OPD, juga untuk para kepala desa/kepala kelurahan, kepala puskesmas dan kepala sekolah SD/SMP di Kabupaten Sidoarjo.
“Meski WFH, para ASN harus tetap absen secara online, dengan aplikasi e-buddy,” kata Kabag Organisasi Pemkab Sidoarjo, Arif Mulyono SSTP MAP, Kamis (2/2).
Tetapi pada Senin (6/2), pukul 7.30-13.30 WIB, ASN masih WFO (work from office). Kemudian mulai pukul 13.30-16.30 WIB, ASN lima hari kerja ini melakukan WFH. Baru pada 7 Februari, ASN Sidoarjo 100 persen sudah menjalankan WFH. Mulai masuk kantor hingga pulang kantor.
Bagi ASN yang menjalankan enam hari kerja, pada Senin 6 Februari, WFO mulai pukul 7.30-13.00. Dan WFH pukul 13.30-15.30 WIB.
Saat menjalankan WFH, para ASN Sidoarjo, kata Arif, tidak boleh mematikan alat komunikasinya. Agar koordinasi pekerjaan bisa tetap dilakukan. OPD seperti Dishub, Satpol PP, DLHK dan BPBD, karena terlibat dalam kegiatan perayaan harlah satu abad NU ini, maka 100 persen tetap WFO atau kerja di kantor.
Sedangkan OPD yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, pelayanan bisa menggunakan alternatif secara online atau daring. OPD khusus seperti RSUD dan Dinkes, bisa mengatur sendiri mekanisme kerjanya, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada publik.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, sebanyak 4.907 personel disiagakan untuk menjaga pelaksanaan seabad NU. “Hari ini (kemarin, red) kembali kami cek lokasi di lapangan langsung untuk melihat juga spot-spot nanti yang dibanjiri oleh massa. Kita berharap kesempurnaan dalam rapat-rapat sudah sekian kali tentu dengan aplikasi kita di lapangan melihat langsung tentu akan menjadi masukan baru untuk rapat lagi,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto.
Ia mengatakan, kawasan Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada puncak resepsi seabad NU juga akan disterilkan. Sedangkan, untuk koordinasi dengan pemangku kepentingan baik dalam dan luar Jatim, sudah dilakukan guna mempermudah menurunkan peserta. “Koordinasi antarwilayah sudah dirapatkan, sehingga nanti akan lebih mudah nanti dropping di sini agar tidak terjadi crowded,” ucapnya.
Menurutnya, seusai yang disampaikan Gubernur Jawa Timur, peserta jangan memaksa masuk ke dalam stadion dikarenakan tempat di dalam area stadion terbatas. “Ibu Gubernur sudah berpesan jangan memaksa masuk ke stadion, karena stadion terbatas. Dan panitia nanti menyiapkan LED dan Videotron di 62 titik,” katanya.
Ia mengimbau kepada peserta yang hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut supaya memiliki kondisi fisik yang sehat serta membawa bekal makanan dan minuman yang cukup. “Dikhawatirkan karena banyaknya massa sehingga ada kelangkaan untuk ketersediaan makanan dan minuman,” ujarnya.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan pihaknya beserta pejabat utama dan Kapolsek jajarannya siap untuk melakukan pengamanan terbaik untuk berikan kenyamanan dan kelancaran acara satu abad NU. “Kami akan terus berkoordinasi supaya pelaksanaan resepsi seabad NU di Kabupaten Sidoarjo ini berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti,” ujarnya.
Peringatan satu abad NU di Sidoarjo yang diprediksi dihadiri 1 juta nahdliyin diisi oleh berbagai kegiatan, salah satunya Nahdlatut Tujjar Fest. Kegiatan ini tidak sekedar pameran inovasi dan bazar UMKM tapi juga membawa semangat kebangkitan ekonomi NU abad kedua.
Koordinator Nahdlatut Tujjar Fest, Adien Jauharudin mengungkapkan, memasuki abad kedua NU terhitung sejak 8 Februari 2023, NU sudah harus mulai dengan cara-cara baru dan strategi baru. Karena NU tidak saja organisasi yang besar dari segi massa tapi kini tumbuh menjadi raksasa ekonomi.
“Ini soal sejarah, soal 100 tahun dan soal masa depan NU secara keseluruhan. Nahdlatut Tujjar yang berdiri pada 1918 ini adalah sejarah cikal bakal berdirinya NU. Ini menjadi gerakan ekonomi secara keseluruhan warga NU,” kata Adien, dalam keterangannya, Rabu (1/2) malam.
Bendahara Umum Pimpinan Pusat GP Ansor ini mengatakan, memasuki abad ke 2 NU tidak lagi menjadi kekuatan sosial, keagamaan dan politik, tetapi tumbuh menjadi raksasa ekonomi. Karena itu, harapannya NU tidak lagi menjadi kekuatan ekonomi berbasis individu atau parsial. Tapi melangkah lebih maju menjadi ekosistem ekonomi berbasis korporasi.
Adien juga mengingatkan pentingnya transformasi teknologi dan inovasi sehingga produk-produk NU menjadi unggulan dan diterima pasar. Tentu hal itu didukung dengan sumber daya manusia NU yang unggul dalam menghadapi generasi emas 2045.
“Abad ke-2 ini NU lahir menjadi raksasa ekonomi dengan kekuatan ekosistem ekonomi berbasis korporasi. Dengan begitu NU akan menjadi organisasi yang mandiri secara ekonomi,” ujar mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Adien menjelaskan, dalam Nahdlatut Tujjar Festival ini diikuti oleh 400 tennat umkm yang menawarkan berbagai produk, mulai makanan, minuman, merchandise hingga produk tekonologi. Kegiatan ini tersebar di 7 lokasi yang berpusat di alun-alun Sidoarjo.
Ia optimis perputaran uang dalam perhelatan 1 Abad NU ini mencapai Rp500 miliar sesuai prediksi Gus Yahya, Ketua Umum PBNU. Sebab warga yang datang tentu akan membelanjakan uangnya.
“Itu rumusnya sederhana, kalau acara Nahdlatut Tujjar Fest ini dimulai seminggu sebelum puncak resepsi, kemudian ditambah 1 juta orang yang hadir di hari H. Kalau satu orang saja yang hadir belanja Rp100.000 dikalikan jumlah yang hadir, maka target perputaran uang Rp500 miliar akan terpenuhi,” pungkas aktivis muda NU itu. [kus.iib]

Tags: