Asprov PSSI Imbau Pemerintah Bangun Infrastruktur

Asosiasi Provinsi PSSIJakarta, Bhirawa
Asosiasi Provinsi PSSI meminta pemerintah dalam hal ini kementerian Pemuda dan Olahraga fokus membangun infrastruktur olahraga daripada membentuk tim khusus yang hanya fokus melakukan pembenahan persepakbolaan nasional.
“Lebih baik pemerintah membangun infrastruktur. Jika ingin bangun sepak bola mari kita diskusi bersama-sama,” kata wakil Asprov untuk wilayah Indonesia Tengah Yunus Nusi di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Senin.
Kebijakan pemerintah membentuk Tim Sembilan, kata dia, menyinggung perasaan Asprov maupun PSSI. Apalagi pihaknya menilai selama ini induk organisasi sepak bola Indonesia itu tidak melanggar konstitusi maupun statuta.
“Harapan kami kepada menteri jangan ikut latah. Sepak bola itu memiliki karakteristik tersendiri,” kata pria yang juga Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur itu.
Pernyataan yang sama disampaikan wakil Asprov Indonesia Timur, Sofyan Lestaluhu.
Menurut dia, selama ini terjadi ketimpangan pembangunan infrastruktur pembinaan olahraga terutama diwilayah Indonesia Timur. Untuk itu pihaknya meminta Menpora Imam Nahrawi fokus dalam pembangunan.
“Kami berharap Menpora meninjau kembali pembentukan Tim Sembilan. Kami baru saja mulai. Jangan diganggu lagi. Kalau ingin bantu, tugas pemerintah bangun infrastruktur. Itu lebih pantas,” katanya.
Demi melancarkan aspirasinya, Asprov PSSI dari seluruh Indonesia sepakat membuat Forum Asprov yang koordinatori oleh Ketua Asprov DKI Jakarta , Gusti Randa. Forum ini dibentuk atas dasar keresahan terkait dengan peran serta pemerintah dalam mengurus sepak bola nasional.
“Ini bukan bentukan PSSI tapi kesadaran 34 Asprov dari seluruh Indonesia. Bahkan kami mengajukan mosi tidak percaya terhadap Menpora,” kata Gusti Randa.
Mosi tidak percaya dari Forum Asprov PSSI ini tertuang dalam satu lembar kertas dan ditandatangani oleh masing-masing perwakilan Asprov. Mosi tidak percaya ini akan ditembuskan kepada Presiden Joko Widodo, Komisi X DPR RI dan kepada Menpora Imam Nahrawi.
Sebelumnya, atas dasar kegagalan sepak bola Indonesia di kancah internasional serta dugaan mafia pertandingan, Kemenpora membentuk Tim Sembilan yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI.
Tim ini akan bekerja selama tiga bulan dan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp2 miliar.
Tim Sembilan ini beranggotakan mantan Wakapolri Oegroseno, sosiolog Imam Prasojo, pengamat olahraga Budiato Sambazy, mantan pemain sepak bola Ricky Yakobi, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Selain itu, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, mantan Duta Besar Indonesia di Swiss Joko Susilo, mantan Ketua PPATK Yunus Husen dan mantan Direktur Pencegahan KPK Eko Tjiptadi. [ant.hel]

Tags: