Asprov PSSI Jatim Dukung Penghapusan Pra PON

Asprov PSSI Jatim Dukung Penghapusan Pra PON

Asprov PSSI Jatim Dukung Penghapusan Pra PON

Surabaya, Bhirawa
Ide Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi agar Pra Kualifikasi PON (Pra PON) untuk cabang olahraga (Cabor) sepak bola dihapus, mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim.
MenurutĀ  Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Bambang Pramukantoro, tujuan penghapusan kualifikasi adalah memberikan kesempatan bagi provinsi lain untuk ikut merasakan atmosfir di multieven paling bergengsi nasional itu
“Memang, babak kualifikasi untuk menyaring kualitas dari tim, sehingga pertandingan cabang sepakbola di PON XIX/2016 benar-benar diikuti oleh tim terpilih. Tapi, bukan kah lebih baik menggunakan asas pemerataan. Toh, banyak daerah yang belum pernah mengikuti PON,” kata Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Bambang Pramukantoro usai pertemuan dengan anggotanya di Surabaya, Rabu (8/7).
Dia mengatakan, menurut rencana Panitia Besar (PB) PON XIX/2016 akan menggelar kualifikasi sepakbola, November mendatang. Namun, hingga kini belum ada kepastian dari PB PON apakah menggunakan kualifikasi atau tidak. “Kami mendukung sepenuhnya. Tapi, saat ini kami membutuhkan kepastian ada kualifikasi atau tidak?” tandas Bambang.
Hal senada disampaikan salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI Jatim dr Wardi Azhari Siagian yang berharap segera ada kepastian. Dia menilai adanya kepastian bisa memberikan kesempatan untuk daerah-daerah mempersiapkan diri. “Kami berharap KONI Pusat segera mengeluarkan kebijakan, kalau terlalu lama bisa membuat daerah-daerah bingung,” sebutnya.
“Selama ini, informasi yang ada menyebutkan PB PON bilang kualifikasi tetap jalan, sementara Menpora mengatakan tidak ada. Hanya saja, kami lebih mendukung gagasan Menpora yang menghapus Pra PON (kualifikasi) demi pemerataan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Keinginan Menpora menghapus kualifikasi cabang sepakbola disampaikan ketua umum PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin Husein usai melakukan pertemuan beberapa waktu lalu. Saat itu, Djohar menyebutkan, Menpora memberikan lampu hijau seluruh tim peserta tidak perlu ikut kualifikasi. Menurut Djohar, Menpora mengatakan hal itu sebagai hadiah bagi sepakbola.
Jika kualifikasi sepakbola dihapus, maka 34 tim bakal tampil di PON tahun depan. Awalnya, kualifikasi dipakai untuk menyaring peserta, sehingga yang tampil di putaran final hanya 16 tim, dan bakal memperlihatkan pertandingan berkualitas. Sedangkan tuan rumah PON dan juara bertahan telah otomatis lolos ke putaran final. [wwn]

Tags: