Astiti Suwarni Janjikan Modal Pedagang, Yuhronur Tawarkan Pariwisata

Astiti Cawabup Nomer urut satu saat blusukan berjanji berikan modal ke pedagang dan Cabup nomer urut 2 Yuhronur Efendi blusukan menawarkan pengoptimalan embung desa dan pariwisata. [Alimun Hakim/Bhirawa]

Lamongan,Bhirawa
Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan nomor urut satu dan dua gemar blusukan ke desa – desa yang ada di Lamongan.Keduanya berlomba mengambil hati masyarakat untuk memilihnya di Pemilu Lamongan Tahun 2020 9 Desember nanti.

Cawabup nomor urut satu Astiti Suwarni blusukan menyapa pedagang Blimbing untuk mengetahui kondisi perekonomian ditingkat menengah kebawah. Tak hanya itu daei pantauanya ahirnya Cawabup pasangan Suhandoyo ini menjanjikan program bantuan modal kepada para pedagang.

Astiti Suwarni yang kerap disapa Astried Wahid kepada wartawan mengatakan, blusukan ke pasar tradisional yang sekian kalinya untuk mengetahui kondisi perekonomian di tingkat menengah kebawah.

“Kami pasangan Suhandoyo-Astiti Suwarni, punya program bantuan modal bagi para pedangan. Itu komitmen kami, demi kemanfaatan bersama yang lebih besar,” ujar Astiti, Minggu (11/10).

Selain memiliki program bantuan modal kepada pelaku usaha, pasangan nomor urut satu tersebut juga akan mempermudah pinjaman modal bagi para pedagang serta mempermudah perizinan.”Pasti kita akan kita permudah nanti proses peminjaman permodalan dan izin usahanya,” jelas Astried Wahid.

Dengan demikian, program visi misi yang dimiliki Suhandoyo-Astiti Suwarni diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibawah, terutama kepada para pedagang diseluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Lamongan.

Sementara itu Calon Bupati nomer urut 2 Yuhronur Efendi juga gemar melakukan blusukan.Beberapa kali dirinya turun menyapa masyarakat juga sering mengunjungi para pedagang.

Dalam Blusukan di Blawirejo Kedungpring Yuhronur mengakui akan mengoptimalkan embung di desa – desa untuk pengoptimalan pengairan.

Bahkan dirinya berjanji akan siapkan satu Ekskavator disetiap Kecamatan untuk memperbanyak embung di Desa-Desa. Hal itu berdasarkan apa yang disampaikan masyarakat Desa Blawirejo saat kedatangan Calon bupati Lamongan nomor urut 2 Yuhronur Efendi.

Banyak masyarakat yang notabenya petani ini ingin pengoptimalan tentang keadaan ketersediaan air yang selama ini menjadi kendala saat musim kemarau.

Untuk itulah, Cabup yang berpasangan dengan KH.Abdul Rouf ini akan menyiapkan satu Ekskavator di setiap kecamatan untuk bisa memperbanyak embung-embung desa agar bisa menjadi tampungan air.

“Kita nanti akan Memperbanyak embung-embung Desa dengan cara memberikan satu Ekskavator untuk satu kecamatan agar bisa digunakan dan difungsikan untuk memperbanyak embung-embung Desa serta normalisasi saluran-saluran yang ada,” ungkapnya.

Ditambahkanya, Program Satu Ekskavator untuk satu kecamatan ini juga bisa berfungsi untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak serta membuka akses-akses jalan yang sempit sehingga infrastruktur jalan yang ada di Lamongan ini bisa membaik dan bisa membangkitkan perekonomian yang ada,” imbuh Yuhronur.

Tak hanya itu, Yuhronur Efendi saat berkunjung ke Waduk Prijetan yang berada di Desa Mlati,Kecamatan Kedungpring memastikan akan memperbaikk infrastruktur jalan masuk.

Waduk yang sangat bersejarah tersebut diresmikan tahun 1917. “Saya juga pernah mendampingi Menteri luar negeri Belanda yang orang tuanya ketika itu membangun waduk ini dan dimakamkan disekitar waduk ini,” ungkap calon bupati nomor urut 2 ini.

Tentunya, lanjut Yuhronur , ini akan bisa di buat tempat pariwisata dan diperlukan akses jalan yang bagus, oleh karenanya kedepannya saya ingin memperbaiki akses masuk ke tempat waduk ini.

Dalam kunjungannya ke Waduk Prijetan, Yuhronur atau sapaan Pak YES terpesona dengan keindahan yang ada di Waduk Prijetan. “Tempat ini sangat indah sekali dan pemandangannya juga sangat bagus,” ungkapnya.

Waduk Prijetan ini juga berfungsi untuk pengairan. Waduk dengan luas sekitar 231 Ha dengan kapasitas awal sekitar 12 juta meter kubik. Saat ini berkurang menjadi sekitar 9,7 meter kubik karena sedimentasi.

Menjadi waduk utama dipakai untuk sumber pengairan warga sekitar. Kedepan embung di Desa-desa sebagai tampungan untuk pengairan air persawahan akan dioptimalkanya. [aha.yit]

Tags: