Asuransi Garda Oto Astra Bentuk Tim Anti Banjir

Layanan Garda Siaga – Evakuasi ERA (Emergency Road Assistance). [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Garda Oto, salah satu produk dari asuransi Astra, telah membentuk tim anti banjir untuk para kliennya yang mobilnya terjebak banjir saat dalam perjalanan. “Khusus untuk pelanggan Garda Oto, tak perlu khawatir saat beraktivitas di bawah guyuran hujan.
Produk asuransi mobil dari Asuransi Astra ini telah mempersiapkan beberapa tindakan pencegahan menghadapi musim hujan seperti mengingatkan pelanggan melalui SMS blast dan aplikasi Garda Mobile Otocare tentang kiat mengamankan kendaraan dari banjir, pembentukan tim darurat banjir, hingga penyiagaan bantuan darurat di jalan Garda Siaga Emergency Roadside Assistance (ERA) dan Emergency Medical Assistance (EMA).
Sehingga diharapkan komitmen pelayanan ini dapat membuat pelanggan tetap tenang meski banjir menggenang,” ungkap Yulianto kepala cabang Asuransi Astra Surabaya Senin (4/12) saat dijumpai di ruang kerjanya kemarin.
Untuk itu lanjutnya, diharapkan konsumen telah memastikan bahwa mobil sudah diasuransikan. “Silakan dicek polis asuransi, apakah sudah ada perluasan jaminan untuk risiko angin topan, badai, banjir & tanah longsor. Jika belum ada, segera hubungi perusahaan asuransi. Jangan lupa simpan nomor telepon penting untuk bantuan darurat di jalan. Untuk pelanggan Garda Oto bisa menghubungi nomor 1 500 112 selama 24 jam,” ujar Yulianto.
Menurutnya, musim penghujan mengguyur Indonesia begitu derasnya banyak wilayah yang tetendam air terutama kota-kota besar yang mulai tergenang air banjir mulai dari permukiman hingga ke jalanan. Kondisi ini tentu saja memperburuk kondisi lalu lintas yang semakin semrawut.
Di sisi lain, aktivitas harian tak bisa menunggu banjir surut atau hujan mereda. Untuk itu, agar mobilitas tetap berjalan tanpa gangguan berarti, ada hal-hal yang harus diperhatikan saat membawa mobil di jalanan sehingga bisa tetap tenang saat berkendara. “Pantau kondisi jalan, hindari bepergian ke tempat-tempat yang rawan banjir jika tidak ada kepentingan yang mendesak,” papar Yulianto.
“Kurangi kecepatan saat berkendara di bawah guyuran hujan. Berkendara di cuaca terang sangat berbeda dengan kondisi hujan. Pastikan mengemudi pada kecepatan yang disesuaikan dengan kondisi jarak pandang dan lingkungan sekitar. Perhatikan jarak aman pengereman, karena proses pengereman saat kondisi hujan membutuhkan jarak yang lebih panjang dari pada saat kondisi kering. Jarak pengereman harus diatur lebih jauh dari biasanya,” lanjut dia.
Ia mengharapkan, agar pengemudi menghidupkan lampu day time (lampu kecil) saat berkendara di bawah hujan. Seringkali para pengemudi mobil menggunakan lampuhazards saat kondisi hujan. Ini SALAH. Karena lampuhazards dapat mengganggu pandangan pengemudi lainnya, apalagi saat hujan. Jika terjebak banjir dan mobil masih hidup segera matikan mesin mobil, cabut accu, dorong mobil ke tempat yang aman.
“Jika mobil tidak bisa dievakuasi saat banjir, segera tutup ujung knalpot, cabut accu, dongkrak mobil dan ganjal dengan jack stand. Jangan langsung menyalakan mobil yang sempat terendam banjir. Periksa saringan udara, perlengkapan kelistrikan, oli, hingga pengapian. Agar lebih aman hubungi teknisi atau asuransi,” tambah dia. [ma]

Tags: