Atap Gedung MI Bahrul Ulum di Kota Mojokerto Nyaris Ambruk

Kondisi plafon atap salah satu ruangan MI Bahrul Ulum terlihat jebol. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Kondisi plafon atap bagungan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bahrul Ulum, Desa Purworejo, Pungging, Kab Mojokerto memprihatinkan. Terlihat plafon sepanjang tiga meter di salah satu ruang kelas yang menjadi tempat belajar jebol dan mengancam keselamatan siswa.
”Ya kami merasa tak bisa belajar dengan tenang, karena kondisi atapnya hampir roboh,” terang Bayu, siswa kelas 4.
Kondisi atap jebol itu terdapat di tiga ruangan, bahkan satu ruangan sengaja tak difungsikan karena khawatir ambruk dan makan korban. Jika diamati dari dekat, tiga ruangan di MI Bahrul Ulum memang sangat parah, dan atapnya pun nyaris ambruk, diantaranya ruang kelas IV dan ruang UKS, sebagian atapnya jebol dan diberi penyangga berupa bambu-bambu.
Masih, kata Bayu, selama belajar ia dan teman-temannya mengaku selalu was-was saat karena takut sewaktu-waktu atapnya ambruk. ”Teman-teman semua takut kalau tiba-tiba ambruk, apalagi saat hujan angin, jadi tak bisa konsentrasi belajar. Bahkan setiap terjadi hujan di kelas sering bocor, ada rembesan air yang bercampur rontokan kayu,” jelasnya.
Sementara Fathurrahman, Kepala MI Bahrul Ulum Pungging mengaku sudah mengajukan bantuan ke Kemenag, tapi belum ada tanggapan. ”Kami juga pernah meminta bantuan ke perusahaan sekitar dan pihak desa, tapi juga belum ditanggapi,” ujarnya.
Fathurrahman membahkan, selain ruang kelas IV dan UKS, ruang perpustakaan juga tidak bisa digunakan sejak dua tahun lalu, karena kondisinya sangat parah.
Pihak sekolah berharap, ada kepedulian dari Kemenag dan masyarakat untuk membantu kondisi MI Bahrul Ulum yang sejak berdiri tahun 2005 lalu belum pernah mendapat sentuhan bantuan dari pemerintah.
”Kita masih sangat berharap ada perhatian dari pemerintah, kasihan anak-anak, kosentrasi belajarnya terganggu,” pungkasnya. [kar]

Tags: