Atasi Banjir, Pemkot Pasuruan Ajukan Rumah Pompa ke Provinsi

Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo saat meninjau lingkungan Rujak Gadung di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya di Kota Pasuruan. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Banjir menjadi pekerjaan rumah bagi kepemimpinan Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo. Pasalnya, banjir setiap tahun terus menghantui warga Kota Pasuruan yang menjadi daerah langganan banjir.
Untuk mengatasi hal itu, Pemkot Pasuruan tengah menyiapkan rumah pompa. Alat itu diperuntukkan di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan atau tepatnya di lingkungan Rujak Gadung.
Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo menyampaikan rumah pompa menjadi solusi sementara yang bisa direalisasikan untuk menyedot genangan banjir. Sebab, air banjir di wilayah itu sangat sulit surut akibat kontur tanah di dusun Rujak Gadung lebih rendah dari pada wilayah sekitarnya.
“Adapun untuk keluhan warga di lingkungan Rujak Gadung ini adalah banjir yang airnya lama surut, bahkan bisa 24 jam. Disini problemnya, karena wilayah disini tanahnya rendah. Disini walau tidak hujan, kadang dapat banjir kiriman air banjir,” kata Adi Wibowo, Minggu (3/4).
Ia menyebut perlu sekitar seratus lebih pompa air untuk bisa menyedot seluruh genangan banjir. Karena, satu alat pompa air diperkirakan hanya bisa menyedot sekitat 0,5 kibik air. Sedangkan, jumlah air yang menggenangi satu dusun mencapai 50 kubik.
“Kita sudah mengajukan ke pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk rumah pompanya. Perkiraan butuh seratusan lebih pompa. Dan itu sudah cukup signifikan dibanding menunggu surut juga lama,” papar Adi Wibowo.
Meski demikian, Pemkot Pasuruan juga masih harus memikirkan solusi untuk menanggulangi material lumpur yang kerap datang bersamaan dengan banjir di kawasan tersebut.
Hampir seluruh jalan di lingkungan Rujak Gadung tertimbun material lumpur. Solusinya adalah perlu duduk bersama, yaitu antara Pemkot Pasuruan, Pemkab Kabupaten serta pihak Balai Besar Sungai Brantas Dinas PU SDA Jatim supaya Sungai Welang tidak meluap lagi.
“Makanya, kita perlu koordinasi dengan stakeholder lain apa yang bisa dikerjakan bersama untuk mencegah banjir. Apalagi banjirnya dari wilayah Sungai Welang Kabupaten Pasuruan,” imbuh Adi Wibowo. [hil.wwn]

Tags: