Atasi DBD, Dinkes Bojonegoro Siapkan Anggaran Rp 1,5 Miliar

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati

Bojonegoro,Bhirawa
Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) siapkan anggaran untuk mengatasi DBD sekitar Rp1,5 miliar lebih yang bersumber dari Alokasi Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2019.
Akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini cukup fatal, maka perlu uapaya pencegahan secara serius oleh pemerintah setempat. Karena itu, tahun ini peralatan yang mendukung upaya pencegahan DB perlu ditambah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati mengatakan, anggaran sebesar itu untuk menambah mesin fogging, bahan kimia dan pupuk untuk menanggulangi penyebaran penyakit Demam Berdarah (DB) di Bojonegoro.
Rinciannya, belanja mesin fogging swimfog sebesar Rp 600 juta lebih dan belanja bahan kimia dan pupuk sebesar Rp 800 juta lebih yang akan dibagikan ke seluruh Puskesmas. “Tahun ini pengadaan 19 mesin fogging,” kata Ninik Susmiati, kemarin, Minggu (10/2).
Dirinya menyebutkan, semua Puskesmas di Kabupaten Bojonegoro sudah memiliki mesin fogging, bahan kimia dan pupuk untuk memberantas persebaran penyakit DB. Namun demikian, harus tetap ditambah. ” Mengingat setahun terakhir penyebaran DB di Bojonegoro cukup mengkhawatirkan,” jelasnya.
Terlebih, beberapa waktu lalu Kabupaten Bojonegoro menempati urutan ke tiga kasus ‘Kematian Akibat Demam Berdarah’ se-Jawa Timur. Ditambah, Januari kemarin ada empat orang meninggal akibat DB. “Masyarakat Bojonegoro harus tetap waspada,” pungkas Kadinkes.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, Januari 2018 lalu jumlah kasus DB hanya 80 kasus dan satu di antaranya meninggal. Jika dibandingkan dengan Januari 2019, mengalami peningkatan.
Diketahui, jumlah kasus demam berdarah selama tahun 2018 sebanyak 595 kasus dan 12 diantaranya meninggal akibat demam berdarah. [bas]

Tags: