Atasi Kekeringan, Pemkab Malang Berencana Bangun Sumur Bor

Pemkab Malang saat melakukan droping air bersih di wilayah desa yang mengalami kekeringan

Kab Malang, Bhirawa
Kemarau panjang seperti sekarang ini, hal ini berdampak pada beberapa desa di wilayah Kabupaten Malang mengalami kekeringan. Sehingga warga membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan memasak dan mandi.
Dan untuk mengatasi kekeringan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan membangun fasiltas umum, yaitu membangun sumur bor, pada desa yang setiap musim kemarau mengalami kekeringan. Seperti, kata Bupati Malang HM Sanusi, Rabu (2/10), kepada wartawan, di Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. “Pembangunan sumur bor di desa setempat, akan kita lakukan pada tahun 2020 mendatang,” terangnya.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepadakepala desa (kades), jika di wilayah desannya setiap tahun mengalami kekeringan di musim kemarau, segera melakukan pengeboran sumur. Sedangkan anggaran untuk mengebor sumur tersebut akan kita anggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020. Sebab, kebutuhan air bersih itu sangat emergency atau sangat mendesak. Selain itu, kebutuhan yang sangat mendesak juga terkait akses jalan dan kesehatan, yang harus segara ditindaklanjuti.
Menurut Sanusi, jika nanti anggaran sudah turun dan dikelola dengan baik oleh pihak desa, maka program pemberian air bersih bebas biaya alias gratis dan bisa dinikmati semua warga desa bisa terlaksana. “Jika pengelolaan itu sesuai dengan aturan yang ada dan mendahulukan kebutuhan yang emergency, maka masyarakat tak harus mengeluarkan dana sepeser pun alias gratis. Dan Pemkab Malang pun juga ada proyek jangka panjang, yaitu pembangunan embung sebagai cadangan air,” paparnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Syamsul Hadi juga mengatakan, jika pihaknya punya tahapan proyek layanan air bersih di Kabupaten Malang termasuk Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare. “Perencanaan yang kita lakukan di Desa Putukrejo dalam jangka pendek ini, seperti pelayanan air bersih melalui sistem dropping air dengan menggunakan mobil truk tangki, dan mengisi tandon air yang sudah kita siapkan di wilayah desa yang mengalami kekeringan,” ujarnya.
Untuk proyek jangka menengah, dia melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Putukrejo, untuk melakukan survey geolistrik guna mengetahui sumber air tanah di Embung Sumberbuntung. Sedangkan untuk jangka panjang, pihaknya akan mengambil air sungai di sekitar Waduk Karangkates atau Bendungan Sutami. Dan sistemnya, usai digunakan pada turbin listrik, pihaknya akan naikkan dan kemudian airnya dialirkan ke desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalipare. Karena air di Waduk Karangkates memiliki kapasitas air yang cukup besar.
“Kami memastikan jika rencana program jangka pendek, dan menengah, akan direalisasikan pada tahun ini. Sedangkan untuk program jangka panjang, kita perlu survey terlebih dahulu,” ujar Syamsul.
Ditambahkan, program jangka panjang terkait penyediaan air, hal ini juga tidak terlepas dari sinergi peran institusi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK). Sehingga dirinya berharap agar selalu berkomunikasi secara inten, agar pembangunan penyediaan air bisa secepatnya terealisasi. [cyn]

Tags: