Atasi Kekeringan, Pemkab Manfaatkan Sungai

Dinas Pengairan Kabupaten MalangKota Malang, Bhirawa
Dinas Pengairan Kabupaten Malang akan memanfaatkan sungai bawah tanah. Air sungai bawah tanah ini rencananya akan diangkat dengan teknologi pipa kedap. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Donomulyo, yang sering mengalami kekeringan.
Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang Wahyu Hidayat menyampaikan, pembiayaan proyek ini sudah disetujui pada perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun 2016 ini. Total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 400 juta. Proyek rencananya akan selesai pada akhir 2016.
“Jika proyek ini sudah dioperasikan, maka akan mengatasi kekeringan yang selama ini sering terjadi. Selain itu air dari sungai bawah tanah juga bisa dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian,” ujar Wahyu Hidayat, Senin (29/8) kemarin.
Wahyu mengatakan, bahwa di Desa Banjarejo Donomulyo, memikiki aliran sungai bawah tanah di kedalaman 19 meter. Debetnya mencapai 70 meter kubig per detik. Besarnya debet tersebut bisa untuk mengairi lahan hingga 500 hektar.
Nantinya pipa yang dimasukkan ke dalam aliran sungai tersebut. Kemudian pipa ditarik ke bawah hingga mencapai permukaan yang rata dengan ketinggian sungai tersebut.
“Gambarannya seperti kita mengalirkan bensin dari jeriken menggunakan selang. Selama saluranya tidak kemasukan udara, maka akan terus mengalir dengan sendirinya. Kira-kira seperti itu gambaran teknologi pipa kedap,” jelas Wahyu.
Untuk mencapai permukaan  yang sama dengan sungai bawah tanah, pipa akan ditarik sejauh 19 kilometer. Nantinya air yang dikeluarkan dari pipa kedap akan disalurkan ke bak penampung. Dari bak penampung, air akan digunakan sesuai keperluan.
Pada saat tertentu digunakan untuk keperluan konsumsi penduduk. Selain itu air dari sungai bawah tanah akan mengubah pola tanam sawah tadah hujan, menjadi lahan teknis. Sebelumnya kata dia, sudah uji coba teknologinya dan berjalan baik. Makanya percepat pengerjaannya, karena ke depan akan menghadapi masa kekeringan.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Hafi Lutfi mengatakan, Donomulyo merupakan salah satu daerah rawan kekeringan. Setidaknya ada tiga desa yang setiap tahun harus dikirim pasokan air bersih. Selain Donomulyo, kekeringan biasa terjadi di Sumberpucung, Kalipare, Ampelgading, Donomulyo, Bantur dan Singosari. Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, tahun ini belum ada permintaan pengiriman air bersih. Dalam kondisi yang parah, setiap dua hari sekali mobil tanki air bersih memasok ke daerah yang mengalami kekeringan. Dibutukan 10 mobil tanki yang disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. [cyn]

Tags: