Atasi Kekeringan, Rehabilitasi Tujuh Embung dengan Geomembrane

Iwan Kristian

Bojonegoro, Bhirawa
Guna untuk mengatasi kekeringan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2020 ini akan rehabilitasi sedikitnya 7 lokasi embung di empat kecamatan dengan menggunakan lapisan geomembrane (lembaran pelapis antibocor).
Adapun 7 lokasi embung yang akan menggunakan pelapis geomembrane, yaitu Embung Desa Megale, Desa Tlogoagung, Desa Geger dan Desa Drokilo ke empat embung tersebut berada di Kecamatan Kedungadem.
Sedangkan Embung Desa Sugihwaras Kecamatan Sugihwaras, Embung Desa Bobol Kecamatan Sekar, dan Embung Desa Pragelan Kecamatan Gondang.
” Alasan penggunaan geomembrane untuk 7 embung tersebut guna mengurangi daya serap air ke tanah. Sehingga kapasitas air terjaga hingga berguna untuk masa tanam kedua,” kata Kepala Bidang (Kabid) Air Baku dan Irigasi, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Bojonegoro, Iwan Kristian, kemarin (6/2).
Dengan embung ber-geomembran tersebut, lanjut Iwan, air yang sudah tertampung di dalamnya tak akan mudah meresap ke tanah dan hilang ketika musim kemarau.
” Daya tampungnya menjadi lebih banyak dan penyimpanan air aman, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat pada saat musim kemarau tiba,” ujar Iwan.
Iawan juga menyampaikan bahwa rehabilitasi embung-embung tersebut berdasarkan usulan atau proposal dari desa yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemkab Bojonegoro.
” Jadi embung yang direhabilitasi ini atas usulan dari desa. Jika ada desa yang ingin mengajukan pembangunan atau rehabilitasi embung, dapat mengajukan proposal kepada pemerintah,” terangnya.
Namun dari waduk yang ada banyak di antaranya yang kerap kering pada setiap musim kering, terutama di kawasan yang jauh dari sungai Bengawan Solo. [bas]

Tags: