Atasi Ketersediaan Air dan Kendalikan Banjir, Pamekasan Bangun Embung

Bupati Pamekasan Achmad Syafii usai mendapat penjelasan soal pekerjaan proyek langsung meninjau dengan berkendara motor mengelilingi proyek embung seluas 10.000 m2 yang didanai  oleh pemerintah pusat senilai Rp 9,5 miliar, Senin (5/9). [syamsudin]

Bupati Pamekasan Achmad Syafii usai mendapat penjelasan soal pekerjaan proyek langsung meninjau dengan berkendara motor mengelilingi proyek embung seluas 10.000 m2 yang didanai oleh pemerintah pusat senilai Rp 9,5 miliar, Senin (5/9). [syamsudin]

Pamekasan, Bhirawa
Mega proyek pembangunan embung (waduk) bertempat di Desa Samiran, Kecamatan Proppo Pamekasan  dalam upaya mengatasi menyusutnya ketersediaan air bawah tanah dan sulitnya mendapat sumber baru.
Proyek embung seluas 10.000 m2 diperoleh dari kucuran dana pemerintah pusat senilai Rp 9,5 miliar, kini sedang dalam penggarapan dan ditinjau oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii dengan didampingi Direktur PDAM Pamekasan Ir Agus dan sejumlah Kepala SKPD terkait, Senin (5/9).
Di lapangan, Bupati yang berdialog Direktur PDAM, bersama Kadis PU Pengairan, Ketua Bapppeda dan Kadis PU Bina Marga, didampingi Plh Sekda Pamekasan Mohammad Alwi. Selanjutnya Bupati Syafii langsung mengelilingi embung dengan kendaraan motor.
Direktur PDAM Pamekasan Ir Agus kepada Bupati Syafii menjelaskan, proyek embung berdekatan dengan Dam Samiran, dibangun di atas tanah milik Dinas Pengairan Provinsi Jatim dengan cara sistem sewa lahan. “Proyek ini sudah dibutuhkan PDAM, khususnya masyarakat kita untuk kebutuhan air bersih,” ujarnya, Senin (5/9).
Proyek embung akan berfungsi ganda, yaitu untuk mengatasi ketersediaan air juga dapat mengendalikan banjir di dalam kota Pamekasan. Lahan kosong di sekitar embung oleh Pemkab Pamekasan diproyeksikan untuk pariwisata.
Bupati Pameksan Achmad Syafii menjelaskan proyek embung sebagai pendukung water treatment. “Semula direncanakan seluas 4 (empat) hektare. Pembangunan hanya satu hektare karena disesuaikan dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Ia menyatakan, pembangunan embung ini akan diperluas. Selain itu pihaknya akan terus berkoordinasi ke pusat soal anggarannya.  Diakuinya saat ini masih ada sejumlah lahan yang belum terealisasi pembebasannya. “Di areal ini, ada lahan milik Pengairan Provinsi Jatim, tanah percaton dan tanah milik warga. Semua itu perlu kita negosiasi mengenai pembebasannya,” tambahnya.
Mengenai operasional embung, Bupati Syafii berharap secepat mungkin bisa tuntas semua. “Kita rencanakan upaya percepatan. Yang jelas, embung ini nantinya dapat mengatasi kebutuhan air bagi masyarakat. Karena suplai air bersih pelanggan PDAM baru 18 persen dari kebutuhan ideal 80 prosen,” ucapnya. [din]

Tags: