Atlet Catur Penyandang Disabilitas Sampang dapat Reward Rp340 Juta

Muhlis saat mendapat reward dari Gubernur Jatim.

Sampang, Bhirawa
Prestasi Atlet Catur binaan Percasi Sampang, Muhlis (24), yang merupakan atlit penyandang disabilitas tuna rungu (bisu) patut diapresiasi dan diacungi jempol, dengan prestasi yang ditorehkan di Peparnas Papua berhasil meraih empat medali di cabang catur 2021 tahun kemarin.
Pekan Paralimpiade Nasional atau Pekan Paralimpik Indonesia merupakan suatu ajang kompetisi yang menyerupai Pekan Olahraga Nasional bagi atlet penyandang disabilitas Indonesia. Muhlis di Peparnas Papua dikirim NPC I Sampang mewakili kontingen Jawa Timur setelah lolos seleksi tingkat daerah dan menjalani pemusatan latihan di Surabaya.
Prestasi yang diraih di Peparnas Papua 2021 berhasil mengukir prestasi mempersembahkn 4 medali bagi kontingen Jawa Timur. Medali yang berhasil diraihnya yaitu, Medali Perunggu di Catur Cepat perorangan, Medali Perak di Beregu, dan Medali Perak catur standar perorangan.
Dimomen Peringatan Hari Pahlawan Muhlis mendapat reward dari Gubernur Jawa Timur berupa bonnus sebesar Rp340 juta, sebagai bentuk penghargaan membawa nama baik dan membanggakan Jawa timur di kancah Nasional .
Menurut Seketaris Percasi Sampang, Toriq, reward yang diberikan kepada Muhlis dari Gubernur Jawa Timur dan untuk memacu semangat untuk terus berlatih agar prestasinya lebih baik .
“Kami berharap di Sampang ada regenerasi seperti prestasi yang ditorehkan Muhlis, sehingga prestasi bisa regenerasi untuk membawa nama baik Sampang dan menjadi kebanggaan Kabupaten Sampang,” ujar Toriq, Senin (14/11).
Kemudian ia menambahkan, Muhlis 16 November akan tanding di Bekasi dan 20 – 30 November akan bertanding di Paperda Jakarta mewakili Jawa Timur.
“Surat surat dispensasi untuk mengikuti pertandingan sudah di urus di Percasi Sampang,” ujarnya.
Muhlis berharap, Muhlis bisa mempertahankan prestasi atau harus lebih baik lagi untuk berlatih agar mencapai prestasi tertinggi . Hal yang membanggakan Sampang dan Jawa Timur, Muhlis akan mewakili atlit Tuna Rungu di Eropa tahun 2022.
Sementara itu, Roy Agustinus Soselisa MPd, Wakil Sekretaris NPCI Provinsi Jawa Timur Paralympic Comitee Indonesia ( NPCI) Jawa Timur menyampaikan, sepanjang NPCI Jawa Timur berdiri sejak lebih dari 30 tahun yang lalu, baru kali ini besaran bonus yang diterima atlet disabilitas yang berada di bawah naungan NPCI Jawa Timur bisa setara dengan atlet non-disabilitas yang berada di bawah naungan KONI Jawa Timur.
“Perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya setelah berada di bawah pemerintahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sudah tidak ada perbedaan lagi antara atlet disabilitas dengan non-disabilitas, kesetaraan itu benar-benar telah terwujud,” jelasnya.
Roy menambahkan, bagi insan disabilitas, tak perlu ragu lagi dalam berlatih olahraga untuk meraih prestasi , kesetaraan dengan orang dijamin. Seperti diketahui, UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan sudah menyatakan dengan tegas bahwa NPCI, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, merupakan wadah olah raga prestasi bagi penyandang disabilitas.
“Jadi Produk perundangan tersebut sebenarnya bisa dijadikan landasan oleh Pemkab setempat dalam melakukan pembinaan dan pengembangan olah raga disabilitas,” tandasnya. [lis.fen]

Tags: