Atlet Gymnastic Cilik Pemilik Segudang Prestasi

Gwen Fara Agatha

Gwen Fara Agatha
Kecil-kecil cabe rawit, sosok itu yang tergambar dalam diri Gwen Fara Agatha. Seorang gadis tahan banting ini mampu membawa harum nama Indonesia di kancah International beberapa waktu lalu. Empat medali emas sukses ia rebut di empat kategori yang berbeda yaitu, Bars, Beam Floor, Vault dengan skore yang hampir sempurna yaitu 9 pada ‘Bangkok Gymnastic Moose Games Invitation Meet’.
Ke empat medali tersebut, menambah koleksi medali emas yang diperolehnya di ajang kompetisi senam Gymnastic. Total sudah hampir sepuluh medali emas yang dikumpulkan Gwen Fara. Siswi kelas 4 SD Lab School Unesa ini telah menggeluti senam gymnastic sejak dua tahun lalu. Ketika itu ia mengetahui bahwa idolanya, Naura yang merupakan putri Nola B3 adalah atlet gymnastic. “Awalnya karena suko naura terus ikut suka gymnastic” ungkap Gwen.
Meskipun tergolong baru dua tahun menggeluti senam gymnastic, prestasi yang dikoleksi Gwen ini cukup cemerlang baik di kancah International maupun nasional. Sebelum berhasil merebut emas di kancah International, Gwen juga sukses merebut medali emas pada kompetisi piala wali kota.
Gwen mengakui, untuk mempertahankan prestasinya dia harus bisa berkomitmen dan konsisten terhadap apa yang ingin dicapainya. “Aku sih ingin tetep di gymnastic, pengen jadi atlet nasional” ucapnya polos.
Anak pertama dari dua bersaudara ini menambahkan, jika kedepannya Ia ingin naik level untuk senam gymnastic. Meskipun diungkapkannya, gerakan tersulit yang masih terus diasah adalah gerakan vault. Diceritakan siswa kelahiran 24 Februari ini, selama ia bertanding di Bangkok Gymnastic, dirinya sempat merasa gugup dan nervous melihat lawan-lawannya yang mempunyai gerakan sangat indah. “Aku sempet gugup melihat lawan bisa melompat lebih indah dari aku” ungkapnya.
Kedepan, Gwen Berharap dirinya bisa menjadi atlet professional yang sukses dan terus maju, agar bisa membawa nama baik bangsa Indonesia di kancah International lebih banyak lagi.
Keinginan untuk menjadi atlet pun mendapat dukungan kuat dari orangtua Gwen. Karena itu, saat ini Gwen juga diikutkan pada sebuah club gymnastic dengan jadwal rutin latihan seminggu dua kali hingga. “Latihan biasa seminggu dua kali. Tapi kalau lagi pingi atau akan kompetisi bisa lebih dari dua kali” tutur dia.
Gwen mengaku, orangtuanya telah berpesan kalau ingin menjadi atlet harus serius, tidak boleh setengah-setengah dan harus fokus. Menjadi atlet profesional yang memiliki prestasi tidak hanya di bidang non akademik tetapi juga akademik. [ina]

Tags: