Atlet Jatim Wajib Ikut Program Tiga Pilar

KONI JatimSurabaya, Bhirawa
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim kini melakukan pengawasan ketat terhadap kondisi atlet Puslatda sebelum mereka turun di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016. Mulai saat ini para atlet wajib mengikuti Program Tiga Pilar.
Program ini digelar karena dari hasil tes fisik dan kesehatan yang dilakukan oleh KONI Jatim terhadap 583 atlet, hasilnya 159 orang bermasalah. “Dari hasil evaluasi kami, ada sekitar 159 ada masalah dengan berbagai macam variasi, mulai fisik hingga psikologi. ” ucap Ketua Harian KONI Jatim, Nabil, Senin (8/2).
Melihat kondisi ini, lanjut Nabil, pengawasan ketat ini diperlukan karena banyak atlet Jatim yang diproyeksikan tampil di PON 2016 sedang “bermasalah, “Bukan hanya masalah cedera, namun juga ada masalah psikologis maupun kesehatan lainnya. Ini juga bisa menggangu persiapan atlet, ” ucap pria yang menggantikan posisi Dhimam Abror di pengurusan KONI Jatim itu.
Soal psikologis misalnya, rata-rata masalah yang dihadapi atlet Jatim adalah kurang konsentrasi dan kebosanan, “Sebagai besar  sulit fokus, juga ada yang mudah bosan ini bisa menggangu dalam latihan.  Kalau dari tes gizi, ada yang bermasalah dengan berat badan dan beberapa fungsi organ tidak normal, ” bebernya.
Hasil tes fisik, psikologi dan kesahatan ini, lanjut Nabil, akan diteruskan kepada pelatih dan offical masing-masing cabang olahraga, “Ini bisa jadi pegangan buat cabor, jika ada salah satu atletnya mempunyai masalah. Selain itu KONI juga akan ikut membenahi kekurangan sekaligus melakukan pengawasan, ” ujarnya.
Seperti diketahui,  pekan lalu, selama enam hari berturut, KONI Jatim menggelar tes atlet, melibatkan puluhan ahli gizi, psikolog dan dokter bekerjasama dengan Unair dan Unesa, “Sebenarnya  tes fisik sudah dilakukan tiap sebulan sekali. Sekarang, kita perkuat dengan berbagai tes pendukung.  Istilahnya, kita sudah ketahui masalahnya, ke depan hanya tinggal maintancenya. Harapanya, atlet kita benar-benar siap tampil di PON, ” ujar Wakil Sekretaris KONI Iwan Setiawan.
Sementara untuk atlet yang mengalami cedera berat, Iwan pria  mengatakan jumlahnya  tidak banyak, “Ada yang sudah operasi ada yang belum. Cuma satu dua saja yang harus menjalani operasi, ” ujarnya sambil mengelak meyebutkan nama atlet maupun.
Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung mengakui kalau dari hasil tes kondisi atlet kurang bagus. Masalah mereka tidak hanya pada faktor kesehatan maupun fisik, tapi ada beberapa atlet yang cedera.  “Saya akui kondisi atlet Jatim kurang bagus dan saya berharap saat ada tes kesehatan lagi kondisi mereka harus lebih baik,” kataya. [wwn]

Tags: