Atlet Paralayang Jombang Tewas Terjatuh di Gunung Banyak Kota Batu

Kasat Reskrim Polresta Batu, AKP Anton Widodo saat memberikan penjelasan terhadap kronologi terjatuhnya

Kota Batu,Bhirawa
Atlet muda olahraga paralayang asal Kabupaten Jombang, Cherly Aurelya, 20th, terjatuh dari ketinggian saat berlatih paralayang di kawasan Gunung Banyak Kota Batu, Selasa (12/5) pagi. Korban akhirnya tewas setelah terjatuh bersama parasutnya dari ketinggian sekitar 150 meter. Kejadian ini memaksa pihak kepolisian melakukan Olah Tempat Kejadian (TKP) dan autopsi terhadap jeazah korban untuk memastikan penyebab insiden yang merenggut nyawa atlet muda ini.
Korban yang telah memiliki lisensi terbang junior melakukan take off dari kawasan Paralayang Gunung Banyak sekitar pukul 08.30 WIB, kemarin. Korban diketahui sedang melakukan latihan di sana sejak Sabtu (9/6) lalu.
“Jenazah korban saat ini telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu. Dari lidik, parasut korban mengembang dengan baik saat take off. Namun karena angin kencang mendadak mengakibatkan parasut menutup,” ujar Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo, Selasa (12/6).
Akibatnya, lanjut Anton, korban bersama parasutnya jatuh di area perbukitan dengan ketinggian 100-150 meter. Korban mengalami luka pada bagian dada dan tulang belakang. Kini Polisi terus melanjutkan investigasi untuk mencari tahu apakah ada unsur kelalaian dari kejadian ini, ataukah akibat faktor alam. Namun, dugaan sementara korban yang juga alumnus SMAN Ploso Jombang itu mengalami full stall atau kehilangan daya angkat terbang.
Kondisi ini disebabkan kuat akibat korban tidak mengaitkan kunci pengaman. Persisnya strep pada kaki dan dada. Hal ini dibuktikan dari analisis video yang memperlihatkan beberapa menit setelah take off posisi tubuh korban yang berdiri. Korban akhirnya jatuh di ketinggian sekitar 100-150 meter ke area perbukitan.

Foto semasa hidup atlet paralayang Kabupaten Jombang, Cherly Aurelya, 20th.

“Analisis hasil video pengunjung yang kami dapat, saat take off posisi sempurna balik badan. Tidak ada yang salah. Baru setelahnya tersebut terlihat posisi parasut collapse sebelah kiri,” jelas Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi saat konferensi pers di RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.
Kondisi collapse ini, lanjut dia, juga dibenarkan pengawas yang ada di area landing. Ini juga dipertegas penuturan instruktur senior yang mendampingi di take off Gunung Banyak melalui komunikasi HT (handy talkie).
“Untuk cuaca memang sedang bagus untuk penerbangan. Korban masih PL 1 (tingkat penerbangan novice) atau pelajar wajib didampingi senior di atasnya,” tambah Arif. Dan dipastikan bahwa korban juga atlet aktif dan berpengalaman selama tiga tahun.
Sementara itu, Seksi Pembinaan Potensi Kedirgantaraan (Binpotdirga) Lanud Abdulrachman Saleh, Mayor (Tek) Saifuddin Zuhri menambahkan, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur yang menaungi olahraga kedirgantaraan paralayang sangat berduka atas peristiwa tersebut. Pihaknya berjanji akan mencari penyebab atas insiden ini
“Kami minta waktu untuk investigasi. Namun semoga dengan kejadian ini tidak mengucilkan keberadaan olahraga paralayang. Karena Juli nanti ada agenda internasional di Kota Batu yang diikuti 12 negara,” ujar Syaifuddin.(nas)

Tags: